22

3.4K 284 14
                                    

PLAK

Kepala Jennie langsung menoleh ke samping saat sang ayah tiba-tiba menamparnya tuan Kim yang sudah di butakan dengan emosi amarah menjadi satu.

Jennie yang merasakan panas di pipinya menatap sang ayah dengan mata berkaca-kaca ia masih bingung kenapa tiba-tiba ayahnya menampar dirinya.

Nyonya Kim yang melihat itu langsung menghampiri anaknya ia langsung memeluknya erat.

"Sudah selesaikan dengan baik-baik Kim"

Tuan Kim yang mendengar istrinya berkata tegas hanya bisa menghela nafas menormalkan emosinya.

Jennie saat ini sedang duduk di hadapan kedua orang tuanya ia masih bingung apa yang terjadi menunggu Daddynya menjelaskan.

"Jawab Daddy...tespect siapa itu JENNIE KIM?"

Tuan Kim melemparkan tespect tersebut ke meja, Jennie yang melihat itu jantungnya sudah berdebar kencang tapi ia harus siap apa yang akan terjadi selanjutnya.

"APA KAMU HAMIL HAH?"

Jennie memejamkan matanya saat sang ayah membentaknya, matanya sudah memanas cairan bening lolos keluar dari mata kucingnya ia terisak sembari menundukkan kepalanya.

"BILANG PADA DADDY KAMU TIDAK HAMIL"

"JENNIE KIM JAWAB!!!"

Nyonya Kim yang sudah tidak tahan melihat suaminya yang membentak sang anak ia langsung memeluk tubuh anaknya, tangis Jennie pecah di pelukan sang ibu.

"Jawab sayang apa kamu hamil?"tanya nyonya Kim lembut.

Jennie melepaskan pelukannya "maafin Jennie dad mom ya Jennie hamil"

Tuan Kim mengepalkan kedua tangannya urat-urat lehernya mulai terlihat di tambah matanya yang ingin keluar, tuhan Kim membawa Jennie berdiri dengan paksa memegang dagunya.

PLAKKK

"CUKUP KIM GONGYOO"

Bentak nyonya Kim membawa anaknya kembali ke dalam pelukannya, ia juga sebenarnya kecewa dengan putrinya tapi di sisi lain ia tidak tega melihat anaknya di tampar begitu keras oleh suaminya.

"Apa itu anak dari kekasihmu?" Jennie mengangguk.

Tuan Kim memejamkan matanya mencoba menahan emosi dan amarahnya yang akan kembali keluar rasanya sekarang ia ingin sekali membunuh seseorang.

"Jen Daddy masih memberikan kesempatan untukmu dan memberi waktu kekasihmu untuk bertemu Daddy tapi...kamu malah mengecewakan Daddy dengan hamil seperti ini mau di taruh di mana wajah Daddy hah?"

"Bukan kah Daddy sendiri yang bilang kalau Daddy ingin mempunyai cucu dari Jennie? Di saat Jennie akan memberikannya kenapa Daddy malah marah?"

Mulut tuan Kim terbungkam dengan kata-kata anaknya ia hanya bisa menghela nafas menahan emosinya.

"Jen Daddy memang menginginkan cucu darimu tapi bukan dengan cara seperti ini...kamu hamil di luar nikah"

"Aku memang hamil di luar nikah dad nanti juga aku akan menikah dengan pacarku"

Tuan Kim mengusap wajahnya kasar "Jen Daddy saja belum tau latar belakang pacarmu seperti apa...dan sekarang tiba-tiba kamu hamil dengan pacarmu?"

Jennie berdiri menatap sang ayah "dad bagi Jennie latar belakang seseorang itu ga penting yang lebih penting orang itu mau bertanggungjawab...dan kami saling mencintai"

"Persetan dengan cinta, panggil pacarmu kalau dia benar-benar mau bertanggung jawab"

Setelah mengatakan itu tuan Kim pergi meninggalkan sang istri dan juga anaknya, nyonya Kim yang melihat itu hanya memijat pelipisnya sedang Jennie hanya terdiam menunduk.

Lope Lope (JENLISA)✓Where stories live. Discover now