“Apa tidak ada alasan lain yang bisa kamu pertimbangkan? Gimana sama teman-teman kamu?”

“Saya nggak punya teman.”

Atmadja mengernyit. Sebenarnya apa saja yang sudah dialami gadis muda ini hingga dia terlihat begitu putus asa sampai tak tersisa setitik cahaya pun dalam tatapannya.

“Saya bisa bantu cari orang tua kandung kamu,” tutur Atmadja tak mau menyerah.

“Terima kasih, tapi tidak perlu. Mereka sudah membuang saya itu tandanya sejak awal mereka memang tak menginginkan saya. Kalau pun sekarang mereka menginginmannya, saya sudah tidak punya muka untuk bertemu mereka.”

“Kenapa?”

“Saya adalah anak yang gagal.”

“Gagal?”

Ratu menarik napas kemudian mengulas senyum sedikit lebar pada Atmadja. “Terima kasih atas niat baik Bapak, tapi keputusan saya sudah bulat. Saya tetap akan mengikuti program itu.”

“Selama alasannya belum bisa saya terima, saya tidak akan mengijinkannya.” Atmadja memberi ultimatum. Meski terkesan semena-mena, tapi Atmadja benar-benar tidak mau melihat Bastian sedih karena ditinggal perempuan yang disukainya.

“Kalau gitu, mungkin cerita saya yang ini bisa mengubah keputusan Bapak.” Dengan mata memerah yang sudah sedikit berair, Ratu terpaksa kembali membongkar ingatannya tentang kejadian dengan papanya. Kejadian yang membuat mental Ratu terguncang dan kejadian yang menjadi awal mula kehancuran hidupnya.

Ratu menceritakannya kepada Atmadja secara garis besar sambil berusaha menahan agar air matanya tidak tumpah. Tangannya sedikit gemetar karena ini pertama kalinya ia menceritakan hal ini kepada orang lain hingga seorang Atmadja pun tercengang setelah mendengarnya.

Lelaki paruh baya itu terdiam beberapa saat setelah Ratu menyelesaikan ceritanya. Ia kehilangan kata-kata. Niat untuk membujuk Ratu membatalkan keikutsertaannya pada program eternal dream hilang sudah. Rasanya tidak adil jika ia tetap memaksa hanya karena tidak ingin melihat putranya bersedih.

“Saya yakin pasti masih ada orang yang peduli sama kamu, tapi mungkin kamu tidak menyadarinya.” Atmadja menatap Ratu iba. “Saya nggak akan menghalangi kamu lagi, saya akan mengijinkan kamu ikut program eternal dream,” putus Atmadja pada akhirnya.

Saat itu Ratu tidak tahu kalau orang yang dimaksud Atmadja adalah Bastian. Ia sama sekali tak menyangka Bastian akan sepeduli ini padanya hingga rela menyusulnya ke dunia mimpi.

Kalau dulu dia mengetahuinya, apa yang akan dia lakukan ya?

🗨🗨🗨

Kedua mata Bastian terbuka perlahan lalu mengerjap pelan menyesuaikan diri dengan pencahayaan dalam ruangan. Tatapannya berpendar ke segala arah hingga berhenti pada sosok perempuan yang tengah tertidur di sampingnya. Perempuan itu menggenggam tangan Bastian, kepalanya menoleh tepat ke arah wajah Bastian.

Di detik itu pula Bastian langsung mengenali siapa perempuan itu.

“Ra-tu,” ucap Bastian terpatah-patah. Ia menarik tangannya dan menyentuh wajah Ratu dengan susah payah.

Ini beneran kamu.

Bastian memandang perempuan yang masih terpejam itu dengan penuh haru. Wajahnya bahkan kini sudah banjir dengan air mata.

Bastian menangis lega bisa kembali melihat sosok Ratu.

“Ratu ....”

Ratu yang merasakan sentuhan di wajahnya, tiba-tiba terbangun dan terkejut melihat Bastian sudah sadarkan diri.

Make Your Dream Project [END]Where stories live. Discover now