21 Dua Tujuan Baru

26 19 2
                                    

Natalia terbukti tidak berguna. Mulutnya tertutup rapat. Bukan hal yang mengherankan mengingat pangkatnya. Dia bukanlah ksatria rendahan seperti yang banyak kutemui. Seorang ksatria sejati. Dia tidak akan mengkhianati negaranya dengan mudah. Sungguh terhormat, tapi tetap saja dia hanya berguna untuk mengisi sel tahanan di Olha.

Berbanding terbalik dengan anak buahnya yang malah memberi untung, dalam artian yang tidak kusuka. Mereka menjadi pemuas nafsu untuk para Terra. Sebenarnya aku tidak suka, tapi karena aku sudah berjanji- setidaknya aku menyuruh mereka melakukannya di sisi lain pulau. Aku akan membantai semuanya jika satu saja terlihat mataku.

Dan di antara para ksatria itu, aku melihat seseorang yang kukenal. Hawkin, ksatria penuh percaya diri yang kulawan di Colosseum. Melihatnya mengingatkanku semua kejadian di Nikana. Tentang Kronii.. dan juga, gadis itu. Membuatku punya opsi baru.

Malam datang dan aku menggunakan sihir Kronii untuk pergi dari Olha sendiri. Grizzly Wings. Sihir yang mengubahku menjadi gagak-gagak hitam. Berkamuflase dengan gelapnya malam, aku terbang ke Nikana.

Tujuanku berada cukup jauh dari pusat kota. Melewati beberapa bangunan, aku sampai di sebuah toko boneka.

"Lamia," ucapku kepada sang penjaga toko yang memiliki rambut merah.

"Nala? Kaukah itu?" Dia mendekat untuk memastikan. Dan langsung memelukku setelah yakin jika aku adalah Nala. Terakhir kali melihatnya rambutku pendek sih. "Aku mendengar apa yang terjadi, jadi kukira kau sudah mati."

Tidak salah sih. Aku memang sudah mati saat tiba berada di dunia ini.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu."

"Boleh sih. Tapi sebelum itu, aku ingin memastikan beberapa hal dulu. Apa yang membuatmu yakin jika tempat ini tidak dijaga para ksatria? Walaupun kau bukan Arthur yang asli, tetap saja aku adalah tunangannya. Bukankah mustahil jika mereka tidak mengawasiku jika-jika kau menemuiku."

"Begitukah? Aku tidak lihat siapa-siapa selain kita tuh. Di dalam sini, atau sekitar sini. Aku mewarisi sihir Kronii. Aku sudah mengawasi tempat ini melalui gagak-gagak. Selain itu, yang ada di hadapanmu ini hanyalah bayangan, bukan tubuh asliku. Tapi sekalipun bayangan, lebih dari cukup untuk menghabisimu. Dan percayalah, aku sudah melakukannya dari beberapa detik yang lalu jika kau memang menjebakku."

"Nala!"

Bukannya takut, Lamia malah memelukku dengan bahagia. Aku baru ingat jika dia itu psikopat. Dia memang tidak waras.

"Baiklah. Katakan apa yang ingin kau tahu. Akan kukatakan semua yang kutahu."

"Aku ingin informasi terbaru tentang keberadaan Alicia Creel, dan semua yang berhubungan dengan Naga Merah."

"Hm.. Baiklah. Sepertinya aku bisa membantumu. Tapi sebelumnya, apa bayaranmu untuk kedua informasi itu?"

"Aku memiliki banyak tahanan ksatria yang tidak terpakai. Aku bisa memberikan semuanya kepadamu."

"Menarik.. Tapi ada sesuatu yang lebih kuinginkan darimu. Aku ingin ikut denganmu."

Aku diam sejenak. Berpikir. Jujur saja, aku tidak mau si psikopat ini ikut denganku. Tapi-

"Baiklah. Kau boleh ikut."

Saat ini aku memerlukan informasi darinya, melebihi apapun. Untuk nantinya, aku bisa saja langsung membunuhnya jika dia memang mengganggu.

"Oke!" Lamia menepukkan tangannya gembira. "Kalau begitu tentang informasi yang kau inginkan."

"Pertama, Alicia Creel. Semenjak penyerangan itu, dia kembali ke tempat asalnya. Dan.. Tidak ada sesuatu spesial yang terjadi."

Tunggu. Dia masih hidup. Aku sangat yakin telah memakan jantungnya. Aku bisa menggunakan Angin Darah merupakan buktinya. Apa Alicia juga jadi zombie sepertiku!?

"Untuk yang kedua, hehe." Lamia nampak terkikih. Membuatku terheran. "Agak aneh kau menanyakannya. Naga Merah merupakan legenda terkenal di keluarga bangsawannya Arthur. Dia pernah bercerita padaku jika Naga Merah merupakan pelindung kerajaan yang tertidur di gunung berapi Vecna. Karena keluarga Alvecna sudah tidak ada, maka hanya aku yang tahu tentang legenda itu, hmhm."

"Apa maksudmu sudah tidak ada?"

"Hanya sedikit yang tahu jika Arthur sudah mati, dan kau menirukannya. Setelah kejadian di kastil Dracula. Keluarga kerajaan Alvecna dituduh sebagai pengkhianat. Membantu menyembunyikan para monster. Tidak berapa lama kemudian, Raja dan Ratu-nya dieksekusi. Sekarang Alvecna dikuasai oleh Montgomery, pejabat bejat yang suka memperbudak gadis monster. Sangat ironi bukan? Hahaha."

Sabar..

Ingin rasanya aku mematahkan leher gadis di depanku ini. Tapi aku harus menahannya. Ada hal yang lebih penting.

Aku telah mendapatkan dua misi baru. Tadinya aku ingin pergi ke tempat Alicia dulu, tapi entah kenapa aku punya firasat buruk tentang dia.

Alvecna akan menjadi tujuan pertamaku. Dan aku akan membawa seseorang bersamaku.

-------

Lustesia's Fourth Story
688 kata

05-08-2022
31-08-2022 (Revisi)
10-01-2022 (Revisi)

Dead Queen Nala (END) Where stories live. Discover now