40

61.4K 3.5K 229
                                    

🍁🍁🍁🍁


Naraka , Bryan, Elios dan Jovan tiba didepan bangunan yang dijadikan markas oleh black devil, tanpa permisi keempat pemuda itu masuk kedalam rumah tersebut. Salah siapa punya rumah tanpa penjagaan.

"Lo sembunyiin dimana istri gue." Tuduh Naraka dengan tiba-tiba, Alran pemuda yang sedang bermain ps sendiri hanya menatap tak paham pada pemuda tersebut. Anggotanya tengah berada dibelakang rumah tepatnya berenang, siang-siang ditengah cuaca panas mereka memang ingin seperti bulai-bulai berjemur. Sementara sang ketua adalah salah satu klan vampir yang takut pada matahari takut hitam.

Alran meletakkan stiknya dan mematikan layar datar tersebut. Ia berdiri, menatap tak paham pada Naraka. "Kali ini bukan ulah gue. Lo tau gue Naraka, gue gak main kotor dengan bawa orang spesial lo, gue lebih suka nyulut lo dan baku hantam sama lo langsung." Balasnya dengan tenang.

Naraka menangkup wajahnya ia duduk di sofa sebelah Alran, pemuda itu tau bukan Alran kali ini yang berulah, namun ia tak bisa berpikir sama sekali tentang siapa dalang dibalik hilangnya istrinya.

"Gue buta Al, gue gak tau siapa yang bawa istri gue kali ini." Balas Naraka.

"Yakin lo, siapa tau dia bohong." Timpal Jovan yang masih memicing curiga.

"Lo jangan bohong dah, kita udah biasa lihat lo yang suka cari masalah sama Naraka." Timpal Elios.

"Yakin bukan lo yang bawa Linka?" Bryan ikut bersuara.

"Wohow tenang dude jangan asal hakim sendiri, gue juga gak bakal buat masalah sama istri sepupu gue yang manis dan cantik itu, bisa dibakar sama om Kelvan kalo mantunya kenapa-kenapa." Gidik Alran membayangkan dirinya digiling oleh Kelvan dan Diana tantenya yang lembut tersebut. Apalagi jika Grizella sahabat laknatnya ikut marah jika ia mencelakai Linka.

"Sepupu?" Teriak mereka bebarengan.

"Iya lo gak lihat muka kita 11/12 gini?" Ejek Alran merangkul Naraka yang tengah pening.

"Minggir dah, mending sekarang lo bantuin gue nemuin Linka." Ucap Naraka menyingkirkan lengan Alran.

"Oke, bentar ikut gue ke ruang rahasia." Ajak Alran berdiri memasuki salah satu ruang yang penuh dengan layar pipih besar dengan berbagai fungsi dan keyboard.

"Welcome to the hell guys." Alran merentangkan tangan seolah memamerkan semua alat hackernya. Elios dan Bryan sampai ternganga, mereka hanya bermodal sebuah komputer sedangkan Alran hampir paket komplit dan idaman bagi setiap manusia yang haus akan dunia hacker.

 Elios dan Bryan sampai ternganga, mereka hanya bermodal sebuah komputer sedangkan Alran hampir paket komplit dan idaman bagi setiap manusia yang haus akan dunia hacker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gilaa...." Kagum Elios jarinya menyentuh layar besar yang bergantung.

"Cepetan gak usah pamer lo." Kesal Naraka mengeplak sepupunya yang tengah pamer harta.

Alran kemudian duduk di kursi kerjanya. Ia mulai melacak dari mulai cctv depan jalan rumah Naraka.

Layar tersebut mulai muncul sebuah gambar Linka yang tengah berjalan gontai. Naraka menyentuh layar tersebut, ah hatinya terasa nyeri melihat gambar istrinya yang tengah kalut.

Naraka's (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang