20

170K 7.1K 254
                                    

Tiga siswi tengah berjalan di koridor, suasana memang lumayan sepi karna mereka baru selesai melakukan tugas kelompok.

"Yah gue gak bisa anter lo" ucap Olivia tak enak.

"Aku bisa naik bis nanti, lagian gak enak numpang kamu mulu"

"Ihh ini kalo mami gak nyuruh pulang cepet gue juga bisa. Gue duluan ya tuh lihat udah telfon lagi mami" kesal Olivia kemudian berjalan cepat meninggalkan mereka.

"Hati-hati" teriak Linka

"Lo mau ikut gue aja. Biar gue yang anter nanti sama supir" tawar Grizella

"Gak deh. Lagian kita gak searah, kasihan nanti kamu kelamaan muter-muter"

"Gak papa, ayok ihh"

"Gak deh gue gak enak"

"Kalo lo gak mau bareng gue. Lo gak boleh nolak tawaran gue yang ini" Grizella yang melihat sosok pemuda yang sudah ia hafal diluar kepala tengah berjalan tak jauh darinya. Ia mendapat ide cemerlang untuk mereka.

"Apa sih. Jangan aneh-aneh deh" tanya Linka tak paham.

"Gak aneh-aneh tenang aja. Pasti lo suka" Grizella segera menggandeng Linka agar sahabatnya itu tak kabur.

"Bang Ian" teriak Grizella. Linka menatap horor pada Grizella, inikah tawaran itu.

Bryan yang mendengar namanya dipanggil, menatap sekitar dan menemukan sepupunya tengah melambai girang. Ia berjalan mendekat dengan gaya cool khas Bryan.

"Apa? Tumben manggil pake embel-embel pasti ada maunya" tebak Bryan.

"Tau aja bang, anterin Linka ya" Grizella mendorong Linka hingga tubuh mereka berdekatan dengan Bryan.

"Gak usah, eh maaf ya. Aku bisa pulang sendiri" ia merasa tak enak. Linka menatap kesal Grizella yang hanya dibalas oleh cengiran tak berdosa.

"Pokoknya anterin ya bang, gue balik dulu. Inget jangan sampai lecet setitikpun. Bye bang" Grizella segera berlari ia tau Bryan pasti setuju jadi ia tak akan merasa takut.

"Aku duluan ya Ian. Gak perlu dianter, maaf ganggu waktunya."

Bryan menahan lengan Linka, perempuan itu menatap tak paham. Hey ia tengah berhadapan dengan cogan yang paling tenang dan waras di geng poseidon yakali gak gugup.

"Gue anter"

"Nanti ngerepotin, gak usah kak"

Bukannya menjawab Bryan malah menarik Linka menuju parkiran hingga disebelah motor pemuda itu. Untung koridor telah sepi jadi mereka tak menjadi pusat perhatian.

"Gak ngerepotin, gue mau nganter lo. Gak udah nolak lagi, keburu sore." Potong Bryan saat Linka kembali akan menolak.

Bryan menaiki motor disusul Linka untung saja pemuda itu bukan pria pengguna moge seperti anak lainnya. Ia menggunakan motor matic jenis Var*o anjay author iklan. Yuk pihak hon*a gue siap nerima endorse ahaha. Lanjut.

Bryan melajukan motor dengan kecepatan sedang tergolong pelan malahan. Apa memang ia biasa mengendarai motor seperti ini. Ia sengaja, kapan lagi ia bisa berlama-lama dengan gadis kalem yang menjadi sahabat sepupunya itu. Sesekali pemuda itu melirik spion yang ia arahkan sengaja ke wajah Linka.

Helaian rambut yang diterbangkan oleh angin ditambah rona jingga yang menyorot wajah Linka menambah kesan manis gadis itu. Meski perjalanan tergolong hening tanpa disadari mereka saling menikmati. Hingga tiba didepan rumah Linka. Gadis itu segera turun.

Naraka's (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang