[27] Akhir Pekan Bersamamu

566 41 29
                                    

Suhu kamar masih dingin, dari jendela belum nampak cahaya matahari masuk, sepertinya memang belum waktunya terbit. Dari balik selimut yang bergulung itu, ada seseorang yang sejak tadi sudah membuka mata dan tertawa saja dalam suara rendah. Telunjuknya mempermainkan jejak garis wajah orang yang tidur di sebelahnya. Lalu dengan lembut dia mendekat, lantas berbisik.

"Mas, bangun."

Suaminya bergerak, terganggu dengan bisikannya. Seohyun masih tertawa, lalu semakin dekat.

"Ayo bangun, shalat Subuh. Udah selesai adzan itu." dikecupnya pipi kanan sang suami, Kyuhyun merengut.

"Jam berapa sih, Dek?" tanyanya dengan malas.

"Jam setengah lima. Ayo bangun, Sayang." Seohyun makin gencar mencium pipi tembam Kyuhyun, pria itu tersenyum dan membalas dengan memeluk istrinya.

"Mana bisa bangun aku kalo kamu peluk gini, Adek?" Kyuhyun mencoba melihat wajah sang istri yang menyembunyikan diri di ceruk lehernya.

Seohyun terkekeh dan akhirnya dia bangun. "Ya udah, tuh aku udah bangun. Ayo buruan nanti ketinggalan jamaah."

"Jamaah sama kamu aja."

"Ih, Mas jangan gitu." Seohyun menarik tangan Kyuhyun agar duduk, dan si pria akhirnya duduk dengan rambut semerawut.

Seohyun tertawa renyah, membenahi rambut suaminya. Kyuhyun mencium pipi sang istri cepat sebelum akhirnya dia berdiri dan menoleh.

"Terus kamu mau ngapain?"

"Aku? Mau tidur lagi." Seohyun menarik selimut menutupi dadanya sembari tertawa melihat raut wajah sang suami sekarang.

Kyuhyun menarik selimut itu, membuat gelak riang terdengar, si pria malah mencium leher istrinya, mencetak tanda seiring tangannya meremas dada sang istri. Seohyun mendesah, tapi juga menolak serangan beruntun berikutnya.

"Mas, ya ampun kamu tuh."

Kyuhyun melumat bibir Seohyun. "Kelewatan."

Sebelum masuk kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil wudhu, dia sempatkan untuk mengerling nakal ke sang istri yang dibalas tatapan penuh gregetan yang khas saat Seohyun sejujurnya salah tingkah.

Kyuhyun sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian lengan panjang, sebab dingin di jalan menuju masjid, dan mengenakan sarung sebagai bawahannya.

Seohyun masih setia duduk di atas ranjang, memperhatikan.

"Itu kamu pake sarung, pake celana dalam lagi nggak?" godanya.

Kyuhyun mendelik. "Enak aja, pake lah. Emang kamu."

"Eh mulutnya!" Seohyun melotot namun juga terkekeh bersamaan. Kyuhyun pamitan dengan sang istri.

"Masjid dulu."

"Iya udah sana. Udah wudhu, hush!"

Kyuhyun rasanya mau menerkam lagi. Dan Seohyun senantiasa melihat Kyuhyun hingga menghilang, si perempuan memeluk tubuhnya sendiri.

Begini ya rasanya bucin sama suami.

Seohyun juga mengambil wudhu dan shalat Subuh sendirian, karena Ibu shalat di kamarnya. Setelah sembahyang, si perempuan turun ke bawah untuk mencuci piring. Seingatnya semalam dia lupa mencuci, dan benar setumpuk piring kotor seakan membuat bendungan air di sana.

Seohyun sibuk mencuci piring ditemani lantunan Ibu memasang suara mengaji dari kamar, tanpa menyadari sepasang tangan akhirnya memeluk pinggangnya erat dari belakang. Dia hapal aroma ini.

"Assalamu'alaykum, Cantik."

"Wa'alaykumussalam, Tampan."

Mereka geli bersama.

Suami Impian - ENDWhere stories live. Discover now