[20] Rumah Bapak

397 43 22
                                    

Pagi itu sepertinya cerah sekali usai hujan deras semalaman, dinginnya udara menjadi bukti apa yang Seohyun dapatkan saat membuka mata. Dirinya dalam pelukkan Kyuhyun yang dibangunkan Subuh jadi lebih susah. Alasannya adalah

"Dingin, Dek. Sebentar."

"Ayo, Mas, keburu Subuh abis waktunya. Nggak boleh gini."

Seohyun sebenarnya malu jika terus dipeluk Kyuhyun dalam posisi, bagaimana cara menjelaskannya ya. Kyuhyun menghimpit tubuh Seohyun dengan tangan dan kakinya, sehingga mau tidak mau, Seohyun terkukung di sana. Setelah susah payah dirayu, pria itu bangun Subuh dan mengajaknya tilawah Quran bersama.

Ini kali pertama Seohyun mendengar bacaan mengajinya Kyuhyun, dan dia terpukau. Suami istri itu melakoni peran dengan baik, Seohyun belajar cepat dari Kyuhyun, walau masih ada sedikit sama-sama saling nyolot. Rasanya hal terakhir tidak bisa hilang begitu saja.

Kini, usai mengaji, Seohyun mengusap-usap rambut Kyuhyun yang panjang. Sedangkan pria itu merebahkan diri di paha sang istri.

"Potong rambut, Mas, udah gondrong."

"Hm."

Seohyun mencubit lengan Kyuhyun. "Potong rambut."

"Iya, Sayang, nanti. Tukang cukurnya juga belum buka."

"Aku bisa potongin."

Kyuhyun membuka mata dan menatap Seohyun dari bawah. "Yakin?"

"Ya udah kalo nggak percaya." Seohyun sebal tapi tangannya masih memilin rambut itu dengan telunjuknya. "Potong rambut, Mas. Nanti kamu dikira nggak diurus."

Kyuhyun tertawa. "Siapa yang bilang?"

"Ada lah orang, nyebelin." Seohyun teringat Risa dan obrolannya semalam. Kyuhyun tersenyum mendengarnya dan akhirnya menurut.

Duduk di depan meja rias Seohyun, perempuan itu mulai memotong rambut sang suami. Sudah mirip salon kini Seohyun dan perawakannya, mulai dari menggunting, menyisir, menggunting lagi, hingga kini rambut panjang Kyuhyun semakin pendek. Pria itu menatap jelas wajahnya di cermin.

"Emang aku jelek kalo gondrong?"

"Jelek. Kayak tarzan."

Kyuhyun yakin kalau begitu, artinya jelek. Seohyun selesai mencukur kepala suaminya menjadi lebih pendek. Kyuhyun tersenyum puas, lumayan juga potongan istrinya, kalau begini dia bisa hemat uang ke pangkas rambut.

"Bagus kan? Aku sering potongin rambut Abah dulu."

Kyuhyun usap kepala istrinya dengan lembut persis seperti mengelus kepala kucing. Seohyun tersipu. Namun kembali terjadi penolakan rayuan karena Seohyun lebih dulu mendorong Kyuhyun masuk ke dalam kamar mandi. Perempuan itu memeluk tubuhnya sendiri setelah suaminya masuk ke kamar mandi.

"Kenapa semua cowok mesum sih?" tapi dia sentuh bibirnya kalau teringat ciuman semalam. Dasar.

♧♧♧

Sebentar lagi ujian akhir, tugas menumpuk, yang sebenarnya adalah ujian tersebut. UAS nya beberapa dosen berbentuk tugas baik makalah, hingga artikel ilmiah yang bikin pening. Meira duduk di kursinya, menunggu kedatangan Radit yang masih ada urusan di kelas. Mereka sengaja bertemu di taman belakang fakultas untuk makan siang bersama, kali ini Meira dapat kiriman makanan dari Mami, makanya dia bawa bekal ke kampus untuk dimakan dia dan Radit.

Tapi hingga hari kian mau siang, pria itu belum juga nampak batang hidungnya. Hingga seseorang dengan celana jeansnya nampak sedikit berlari dari arah kejauhan, Meira tersenyum menyambut.

Suami Impian - ENDWhere stories live. Discover now