Sweetness Piece - 24

41 15 3
                                    

SWEETNESS PIECE

Salam manis dari Disfylan

Semoga harimu menyenangkan

And

Happy Reading

KETUKAN pintu yang diketuk dari luar rumah Lily itu membuat sang pemilik rumah yang sedang asyik menikmati menonton film dengan ditemani satu box pizza itu berjengit kaget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KETUKAN pintu yang diketuk dari luar rumah Lily itu membuat sang pemilik rumah yang sedang asyik menikmati menonton film dengan ditemani satu box pizza itu berjengit kaget.

Pintu rumahnya memang tidak menggunakan bel rumah pada umumnya, karena sang ayah yang memang sengaja membangun rumah mereka dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Buat apa rumah besar kalau suasananya sepi, bukan?

Lily berjalan dengan malas ke arah pintu.

Waktu menonton filmnya harus terjeda karena pengetuk pintu tersebut. Dengan penampilan rumahan ala kadarnya, bahkan bisa dibilang acak-acakan.

Rambut digulung dengan beberapa anak rambut yang tidak ikut tergulung, lalu kaus ungu muda pendek dengan celana training berwarna hitam, dan sandal selop berbulu sebagai alas kakinya.

Kebetulan kedua orang tua dan adiknya itu sedang pergi ke rumah teman orang tuanya, dan ia memilih untuk tinggal di rumah. Sangat mencerminkan gadis rumahan yang menikmati waktu weekend-nya dengan merebah dan menonton film. Sebutan kungkang memang cocok disematkan kepada Lily.

Gadis itu kemudian membuka pintu rumahnya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Fairel yang berdiri dengan kondisi yang bisa dibilang tidak baik-baik saja.

Pemuda itu mengalami lebam-lebam di wajahnya, sudut bibirnya yang terluka hingga mengeluarkan darah. Kondisi pemuda itu saat ini mengingatkan Lily pada saat ia berkunjung ke cafe Atlantis dan ia juga yang mengobati luka Fairel saat itu.

"K-kak.."

Fairel tersenyum tipis saat mendengar suara gadis di hadapannya itu. Terlihat jelas sekali di mata Fairel bahwa gadis itu sedikit linglung saat melihatnya muncul di depan rumahnya.

"Boleh mampir sebentar?" Lily mengangguk pelan, meng-iya-kan permintaan pemuda tersebut.

"A-aku ambilin kotak P3K dulu sama minum."

"Aku tunggu di teras."

Setelah itu, Lily segera masuk ke dalam rumahnya, dengan panik ia mencari kotak P3K dan mengambil segelas air mineral untuk Fairel. Lalu saat kembali, Lily melihat Fairel yang sedang menelepon seseorang. Ia mengambil tempat untuk duduk di kursi sebelah Fairel agar lebih mudah mengobati luka pemuda itu.

Beberapa detik setelahnya, Fairel menyudahi panggilannya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana jeans hitamnya.

"Galaksi?" tebak Lily.

𝑺𝒘𝒆𝒆𝒕𝒏𝒆𝒔𝒔 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆Where stories live. Discover now