Sweetness Piece - 9

78 72 22
                                    

SWEETNESS PIECE

Salam manis dari Disfylan

Semoga harimu menyenangkan

And

Happy Reading

Play music | Fine - Taeyon

KEESOKAN paginya, Fairel sudah berada di rumah nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KEESOKAN paginya, Fairel sudah berada di rumah nya. Tentu saja tanpa memberitahu sang kakak bahwa ia berada di rumah. Ia hanya ingin mengambil beberapa pakaian, novel, dan juga gitar miliknya.

Baru saja pemuda itu selesai berkemas dan memasukkan gitar nya ke dalam case, tiba-tiba terdengar suara pintu yang ditutup dengan kasar, sehingga menimbulkan bunyi yang cukup kencang. Dan telinganya itu tidak tuli untuk bisa mendengar itu semua. Tetapi ia memilih duduk di pinggir kasurnya dalam diam.

Tangannya merogoh ponselnya untuk mengirim pesan kepada Galaksi, meminta sahabatnya itu untuk menjemputnya.

Waketos Songong

Gal

Jemput gue di rumah ya

Lo ngapain di rumah, anjir!

Otw

PRANGGG

Suara sesuatu yang terbuat dari kaca yang dibanting itu tidak lagi membuat Fairel terkejut. Ia sudah sering mendengar suara-suara seperti itu sejak ia kecil. Kemudian diiringi dengan teriakan yang berupa makian, persis seperti sekarang ini.

Kamarnya ini bukanlah kamar yang kedap suara. Sehingga suara-suara bising dari lantai 1 itu dapat didengarnya dengan jelas, terlebih lagi ketika suara-suara itu terdengar kencang dan ribut seperti sekarang ini. Ia memilih untuk diam di pinggir kasurnya, menanti selesainya pertikaian kedua orang tuanya di bawah sana.

Satu jam kemudian ia mendengar suara mesin mobil, salah satu pertanda bahwa pertikaian itu telah usai. Fairel menyibak gorden kamarnya, dapat dilihat dari jendela kamarnya itu bahwa mobil yang barusan meninggalkan pekarangan rumahnya adalah mobil sang ayah.

Dengan gitar case di punggungnya dan juga tas ransel yang di pegangnya, Fairel memberanikan diri untuk keluar dari kamar dan turun ke bawah.

Fairel menuruni anakan tangga satu-persatu. Dapat dilihatnya bahwa ruang tamu yang berada di lantai 1 sangat berantakan seperti habis diterpa angin kencang. Pecahan vas bunga, koleksi guci milik mama, semua itu pecah dan berhamburan di lantai. Ia sudah tidak kaget lagi melihat penampakan ruang tamu yang awalnya itu rapih saat ia baru datang, tetapi sekarang sudah berantakan tidak karuan karena kedua orang tuanya.

𝑺𝒘𝒆𝒆𝒕𝒏𝒆𝒔𝒔 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆Where stories live. Discover now