[Side Story] Dion Agriche

2.4K 411 28
                                    

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by LeefaTyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Sejak kecil, anak laki-laki itu sadar bahwa dia berbeda dari yang lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak kecil, anak laki-laki itu sadar bahwa dia berbeda dari yang lainnya.

Dia telah jauh dari berbagai macam perasaan duniawi. Dan dia juga tidak tahu bagaimana cara untuk mendapatkannya.

Ketika titah dari Sang Pemimpin Keluarga diturunkan, anak laki-laki itu akan langsung menurut dan menyelesaikannya dengan rapi.

Walau dia tidak pernah berusaha untuk menjadi yang terbaik sekalipun, pada akhirnya tempat itu datang dengan sendirinya.

Seorang jenius. Mungkin banyak orang menganggapnya seperti itu.

Tipe manusia yang tanpa berusaha pun, bisa melakukan apa saja. Tipe manusia yang sangat empuk sebagai sasaran kebencian.

Namun anak laki-laki itu tidak pernah peduli. Tidak hanya pada kebencian yang diterimanya namun juga dengan dunia.

Di sinilah anak laki-laki itu berdiri, di atas sebuah dinding besar yang menjulang tinggi. Di sebuah mansion kecil yang berada di ujung kastel, tempat dimana sepasang saudara kandung menetap.

Anak laki-laki itu tidak pernah mengerti kenapa hanya mereka yang diberi mansion pribadi. Semakin lama dilihat, mereka semakin tidak ada keistimewaan.

Ordinary.

Ya, itu adalah kata yang cocok untuk kakak beradik berambut putih itu. Terutama adik perempuannya itu, dia terlihat seperti seekor kelinci yang bisa mati kapan saja.

Meski mereka terlihat biasa, Ayahnya yang merupakan pemimpin keluarga Agriche sangat memerhatikan keduanya.

Dia bahkan meminta anak laki-laki itu, Dion, untuk mengawasi setiap pergerakan mereka.

Ziiit

Mata mereka bertemu. Dion menatap mata biru kristal milik anak laki-laki sebayanya yang bernama Ether.

Tak satupun diantara mereka bergeming. Adu tatap pun berlangsung selama beberapa menit, hingga akhirnya Ether mengalihkan pandangan untuk mengurusi adik perempuannya yang ingin bermain.

Sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari untuk memata-matai kakak-beradik berambut putih itu.

Dion tidak pernah berusaha untuk menyembunyikan keberadaannya, karena itulah Ether juga bisa dengan mudah mendeteksinya.

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒 || twtptflobWhere stories live. Discover now