18. Pasukan Pedelian

2.4K 502 69
                                    

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by LeefaTyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Keesokan harinya, Dion kembali mencari telur karantul di inti hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Dion kembali mencari telur karantul di inti hutan.

Tentu saja, aku tidak ikut masuk ke dalam. Aku hanya mengawasinya dari luar.

Dion juga menyeret mayat para bandit masuk ke sarang karantul, menjadikan mereka pakan untuk makhluk iblis tersebut.

Tentu saja, tidak ada sedikitpun rasa kasihan yang terselip di hatiku.

Seharusnya setelah ini aku bisa langsung pulang. Karena evaluasi bulanan sebentar lagi akan dilaksanakan, jadi kami harus cepat pulang.

Aku yakin Dion tidak akan melewatkan evaluasi tersebut.

Jika dia sampai melewatkannya... Entah apa yang akan terjadi.

Aku harus bertahan sebentar lagi.

"Kwak... Kwak..."

Sruk

Aku melihat ada sekawanan burung gagak yang tiba-tiba terbang melintas di langit.

Pandanganku tertuju pada arah datangnya gagak-gagak tersebut.

Apa ada sesuatu disana?

Sebaiknya aku cek saja. Bagaimana jika ada lagi bandit yang tidak punya otak disana?

Akan merepotkan jika mereka sampai ke tempat ini. Yah, walaupun aku tidak yakin kalau meraka bisa selamat jika bertemu dengan karantul.

Aku terus menyusuri jalan menuju barat hutan. Karena masih berada di area luar habitat karantul, tidak ada apapun yang spesial.

Meski begitu, aku tetap menyiapkan tombakku dengan baik. Aku tidak tahu mengapa, tapi instingku mengatakan untuk menggunakan tombak, bukan crossbow.

Aku juga menutup kepalaku dengan jubah yang kupakai.

Tidak akan ada hal baik jika seseorang mengenaliku.

Untung saja bajuku cepat kering. Jika tidak, aku tidak aku pasti sudah kesusahan. Mungkin seharusnya aku tidak usah mandi saja.

Ah, tapi aku juga tidak tahan dengan bau darah karantul. Rasanya serba salah.

"Apakah penemuannya mendapatkan hasil?"

Langkahku terhenti tatkala mendengar suara seseorang berbicara dari balik pohon.

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒 || twtptflobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang