16. Keberangkatan

2.3K 483 18
                                    

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by LeefaTyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Ether terlihat sedang menyeka keringatnya dengan handuk yang ada di kursi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ether terlihat sedang menyeka keringatnya dengan handuk yang ada di kursi.

Setelah selesai berlatih, dia merasa haus. Tidak hanya itu, sepertinya dia terlalu lama menghabiskan waktu disini.

Ether merasa khawatir dengan keadaan Erel. Adiknya satu itu, selalu saja terlibat masalah milik orang lain.

Ether kembali dengan harapan bisa melihat Erel di kamarnya, namun harapannya sirna ketika mendapat informasi dari Larry kalau Erel sedang makan malam dengan Lant Agriche.

"Kenapa Ayah mengundangnya untuk makan malam?"

"Saya tidak tahu, Tuan Muda. Nona Erel juga sepertinya tidak tahu alasan mengapa Tuan Besar mengundangnya."

"Kenapa tidak langsung memberitahuku?"

"Itu... Karena Tuan Muda sedang berlatih."

Sebenarnya Ether tidak bisa menyalahkan Larry. Namun ketika mendengar bahwa Erel bertemu sampah yang tidak pantas disebut Ayah itu seorang diri, dia menjadi tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Aku akan menyusulnya." Ucap Ether.

Padahal dia baru saja dari ruang latihan. Pakaiannya pun terlihat kotor dan basah karena keringat.

Penampilannya sangat tidak pantas untuk menemui sang Kepala Keluarga.

Meski begitu, Ether tidak peduli. Dia harus segera menyusul Erel untuk memastikan keadaannya.

Dia khawatir sesuatu terjadi pada adiknya. Yah, meski Ether juga tahu kekhawatirannya itu sangatlah sia-sia.

Namun, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dengan kasar.

Brak!

Sosok yang sangat familiar muncul dihadapan Ether. Sosok yang sedari tadi memenuhi pikiran dan hatinya, adik yang paling ia sayangi, Erel.

Namun melihat ekspresi wajahnya saat ini, Ether dapat menarik kesimpulan bahwa acara makan malam yang dia hadiri berakhir dengan tidak baik.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

"Ya." Jawab Erel singkat.

Saat ini mood Erel sedang jelek, dia tidak ingin melampiaskan kemarahannya pada orang lain.

Karena itulah, dia menjawab pertanyaan Ether dengan singkat.

Sebenarnya, Erel tahu bahwa Ether pasti sangat mengkhawatirkannya. Namun setelah mendengar keputusan yang Lant Agriche buat, dia menjadi sangat marah.

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒 || twtptflobWhere stories live. Discover now