19. Helena Agriche

2.3K 473 14
                                    

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by LeefaTyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Setelah kekacauan kemarin, akhirnya suasana di mansion kembali tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kekacauan kemarin, akhirnya suasana di mansion kembali tenang.

Semua pekerja berusaha membersihkan sisa-sisa kekacauan kemarin malam dan memperbaiki lingkaran sihir yang rusak.

"Sebenarnya apa yang terjadi saat aku tidak ada?" Tanyaku pada Ether yang sedang bersantai sembari memakan kue kering.

Entah kenapa, Ether terlihat sangat santai seperti tidak ada apapun yang terjadi.

"Kemarin malam, alarm tiba-tiba berbunyi. Semua orang sibuk mencari penyusup dan saat ditemukan, ternyata hanya sisa karantul yang kemarin lepas."

Itu sih, tidak mungkin. Karena seingatku, semua karantul yang lepas sudah dihabisi.

Apa itu salah satu perbuatan Roxana?

Mungkin saja. Ksatria kemarin bilang kalau dia telah membunuh Cassis Pedelian.

"Lalu? Aku dengar dari salah seorang ksatria, Roxana telah membunuh mainannya."

Ether terlihat berpikir sejenak. Mungkin dia sedang mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin malam.

"Itu adalah pertunjukan yang spektakuler. Dia membunuh Pedelian dengan brutal tepat di depan mata Ayah menggunakan kupu-kupu pembantainya."

Jadi ksatria kemarin tidak berbohong.

"Kau melihatnya secara langsung?"

"Ya, tapi itu bukan kupu-kupu pembantai."

Ah, jadi Ether juga menyadarinya. Iya sih, dia memang selalu mendapat nilai setara dengan Dion jadi mustahil dia tidak bisa melihat tipu daya Roxana.

"Jika bukan itu, lalu apa?"

Aku bertanya bukan karena tidak tahu, melainkan karena ingin memastikan saja.

"Kupu-kupu halusinasi. Itu adalah kupu-kupu yang Roxana besarkan."

Sebenarnya, meski Ether tahu kalau aku mengambil satu telur gagal yang Roxana tetaskan, dia tidak tahu kalau Roxana berhasil menetaskan telur yang lain.

Karena itulah, dia baru tahu kalau Roxana dapat menetaskan telur di hari yang sama ketika Roxana sendiri memperlihatkannya pada Lant Agriche.

Jika dia bisa berkata bahwa itu bukan kupu-kupu pembantai, maka itu adalah kebenaran.

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒 || twtptflobWhere stories live. Discover now