Joon dengan mudah mengecup tengkuk Aerin tanpa berpikir. Joon melihat Aerin sedang tidur. Sangat nyaman.
Joon melukannya dari belakang. Punggungnya berada di dadanya. Tubuhnya melawan tubuhnya.
Aerin memegang lengannya yang melingkari pingganya. Perlahan, Joon bergerak dan menarik dirinya lebih dekat ke punggungnya.
Menginginkan lebih dari kehangatannya. Dengan mudah Joon melepaskan lengannya dari pelukan. Tanpa izinnya Aerin sedikit tersentak dan bangkit dari tempat tidurnya.
Aerin membuka matanya dan melihatnya pergi. Aerin bertanya, "Jam berapa sekarang?".
Dia bertanya karena dia tidak tahu bahwa mereka tidur seperti itu.
Joon berhenti tapi dengan nada kasar dia berkata "Delapan." Dia lagi berkata, "Aku akan bekerja". Aerin mengangguk padanya dan melepas selimut berkata: "Aku akan bersiap-siap"
"Tidak, aku ingin kau beristirahat sepanjang hari"
"Aku sudah lebih baik."
"Aerin, itu perintah."
Sebelum Aerin bisa mengatakan sesuatu, Joon menjawab: "Itu final"
Joon sarapan di lantai bawah. Dia sedang membaca emailnya tapi pintu utama terbuka.
Bryer dan Ester.
Joon mengkhawatirkan Aerin tapi Ester hanya tersenyum pada Joon.
♥︎ Joon POV ♥︎
Bryer menatapku dan bertanya, "Di mana dia? Di mana Aerin?" Aku menunjuk ke atas tangga tetapi Aerin sudah turun. Perlahan-lahan.
Bryer berlari menaiki tangga dan memeluknya. Aku menatap Ester dan dia tersenyum padaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyum jahatnya itu membuatku merasa ngeri.
Aku menatap Aerin lagi. Memeluk Bryer dengan erat. Senyum tercetak di wajahnya. Dia terlihat sangat bahagia. Dan aku benci itu. Meskipun dia adalah sepupunya, tapi aku benci bajingan yang memeluknya.
