10 | Melanggar Aturan

117 9 2
                                    

Hai guys....
Aku up story ini lagi moga suka ya....
Happy reading...

Aerin bangun pagi-pagi sekali.

Ia melihat ketempat tidur dan Joon masih tertidur. Ia menatap kejendela dan sinar matahari menyapa wajahnya.

Dalam hatinya berkata : "dia seperti iblis sekaligus malaikat".

Dalam hatinya berkata : "dia seperti iblis sekaligus malaikat"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aerin mengerang kesakitan karena semalam tidur di lantai.

Aerin lalu bangun dan menuju ke kamar mandi.

Ia masuk kekamar mandi dan menyalakan shower dengan air hangat yang langsung menyapa punggunya. Menenangkan semua otot-ototnya yang sudah sakit dari tadi malam. Ia menggosok tubuhnya dan melihat Foundation itu hilang tersapu air.

Setelah mandi, ia melihat tubuhnya dan melihat pada cermin. Semua bekas luka terlihat jelas.

Ia lalu membuka tas make upnya dan mengeluarkan foundation dan pelembab, untuk dicampurkan lalu membubuhkannya pada kulit yang memar. Ia bergumam pada dirinya, "inilah yang aku lakukan untuk sisa hidupku". Ia lalu fokus menutupi tandanya.

Aerin keluar dan melihat Joon masih tertidur. Aerin memutuskan untuk memakai gaun Flare warna biru favoritnya yang menutupi lututnya dan rambutnya dibiarkan terurai.

 Aerin memutuskan untuk memakai gaun Flare warna biru favoritnya yang menutupi lututnya dan rambutnya dibiarkan terurai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aerin tidak suka melihat caranya tidur, bagaimana bisa dia begitu tenang padahal tadi malam benar-benar menakutkan.

Ia turun lalu melihat nenek sudah bangun. Tersenyum dan menyapanya, "selamat pagi".

Matanya berbinar saat melihat Aerin dan membalas menyapanya.

Dia adalah seorang wanita tua yang baik. Tidak seperti cucunya. Dia seperti iblis yang berkeliaran di bumi.

Aerin bertanya,"apa nenek tahu menu kesukaan Joon untuk sarapan?". Ny. Regina terkikik dan berkata,"aku menyukainya. Kau akan membuatkan sarapan untuknya. It's sweet. Dia suka telur mata sapi, bacon, penekuk, wafel buatan sendiri, dan salad".

Aerin memandangnya dengan bingung dan berkata,"itu hidangan untuk satu orang". Ny. Regina terkekeh dan berkata,"ia membutuhkan energi, anak malang itu selalu bekerja siang dan malam".

PURCHASED WIFEWhere stories live. Discover now