11 | Bekerja Dengan Iblis

95 12 4
                                    

Mereka bertiga duduk di meja makan untuk sarapan. Aerin tidak bisa makan dengan tangan kanannya karena si bajingan itu membakarnya.

Nenek menatapnya prihatin dan bertanya: "Apa yang terjadi pada tanganmu?" Aerin hendak menjawab tapi Joon memotong saya "Aku punya istri yang sangat ceroboh".

Mereka berdua menertawakannya dan Aerin merasa kesal dan kecemasan bertambah dalam dirinya.

Apa dosanya sampai mendapatkan kehidupan yang menyiksanya? Aku sangan benci dengannya saat dia malah makan dengan tenang sambil membaca email di ponselnya.

Setelah beberapa menit, Joon menatapnya dan berkata: "Aerin pergi bersiap-siap, kita akan bekerja" Ny. Regina menatap Joon dengan alis berkerut dan bertanya: "Mengapa dia harus pergi?".

Joon tersenyum dan menjawab "Tadi malam, Aerin memintaku untuk membiarkan ia bekerja. Dan aku mengatakan kalau ia lebih baik bekerja disampingku". 

Ny. Regina berseru, "Itu luar biasa. Setidaknya dia akan ada disisimu sepanjang hari". Joon memandang Aerin dan berkata, "Ya, setiap hari. Pergi bersiap-siap. Kita akan berangkat 15 menit lagi"

Aerin mengangguk dan naik ke atas. Dia bahkan tidak memakan sarapannya sampai habis.

Setelah 15 menit menunda-nunda tentang apa yang harus ia pakai, dia mengenakan rok pensil biru muda berpinggang tinggi yang sampai ke lututnya dan memperlihatkan lekuk tubuhnya sempurna dan mengenakan kemeja putih, menyelipkannya di dalam rok. Dia membiarkan rambutnya yang panjang bergelombang terbuka. Dan memakai warna bibir merah muda yang sangat terang.

Joon masuk dan tersenyum saat Aerin berpakaian lengkap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Joon masuk dan tersenyum saat Aerin berpakaian lengkap. Joon berkata, "Aku ingin kau memberikan cincinmu".

Dia mengulurkan tangannya dan Aerin bertanya, "K-Kenapa?" Dia menghela nafas dan menjawab dengan sinis, "Aku tidak ingin siapa pun tahu aku menikah denganmu. Ini untuk reputasi saya".

Aerin melepas cincinnya. Joon mengulurkan tangan dan menatapnya. Memberi isyarat padanya untuk memberinya cincin. Aerin melakukanya.

Telepon Aerin mulai berdering. Joon bertanya, "Berisik sekali, suara apa itu?". Aerin mengeluarkan ponselnya dari tasnya

Itu adalah ponsel flip tua. Aerin bergumam, "Bryer panggilan tak terjawab." Joon mengambil telepon darinya, membuatnya tersentak dan bertanya: "apa yang kau lakukan?"

"P-Ponselku".

"Aku tidak bodoh. Kenapa kau masih punya ini?".

Aerin tetap diam.

"Aku akan membelikanmu telepon baru". Dia melemparkan telepon Aerin ke tempat tidur dan berjalan ke lemari untuk bersiap-siap.

Tidak sampai 5 menit berlalu, dia keluar dan pergi ke bawah.

Aerin mengikutinya.

Joon mencium kening Ny. Regina dan berkata: "Kami akan sedikit terlambat, oke?". Ny. Regina mengangguk dan tersenyum.

PURCHASED WIFEWhere stories live. Discover now