‗ ❍ ³⁵, ɪɴɢɪɴ ᴍᴇɴʏᴇʟᴇꜱᴀɪᴋᴀɴ ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ

194 28 22
                                    


"Lo dateng lagi?!"

Jaehee baru saja menuruni tangga rumah nya dan ingin berjalan kearah dapur untuk ber-sarapan, namun saat melihat cowok menyebalkan itu ada di meja makan bersama kedua orang tuanya, Jaehee memutar kembali badannya.

Roti yang sudah siap untuk disantap oleh Daehyeon itu kembali berada di piring setelah cowok itu menyimpannya dengan tidak santai, Daehyeon menyusul Jaehee yang berjalan keluar rumah.

"Lo mau kemana? Sarapan dulu sebelum sekolah!" Tangan Daehyeon mencekal lengan mungil milik Jaehee, Jaehee menghempas dengan kasar.

"Gue mau berangkat sekolah. Gue gak sudi sarapan bareng sama lo, emang lo siapa gue?!" Jaehee berbalik badan lalu kembali berjalan menuju keluar rumah nya, Daehyeon kembali menggapai tangan milik cewek itu.

"Gue calon suami lo, Jaehee! Lo berangkat ke sekolah bareng gue! Ayo sarapan" Daehyeon menarik Jaehee untuk kearah meja makan, Jaehee kembali menghempaskan tangannya.

"Gue gak mau, Daehyeon! Jangan paksa gue. Lagian Lo masih calon belum sah, jadi lo gak berhak atur atur gue!"

"Gue berhak, Jaehee!, walaupun gue masih calon lo. Gue gak mau lo sakit gara-gara lo gak sarapan, udah ayo" Jaehee mengerjapkan matanya, dia tidak percaya dengan apa yang cowok itu ucapkan. Kenapa Daehyeon begitu perduli kepadanya? Kalau memang Jaehee sakit memang apa urusannya dengan dia?

Daehyeon melihat Jaehee yang terdiam saja, cowok itu mengerutkan keningnya lalu mengedikan bahunya. Daehyeon menarik Jaehee untuk duduk di meja makan, Jaehee yang terdiam tersentak saat merasakan tangannya ditarik oleh cowok itu.

"Jaehee, kamu masih belum terima juga kalo Daehyeon calon mu?" Papa Jaehee menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulutnya setelah ia bertanya seperti itu kepada anaknya. Jaehee memutar bola matanya.

"Jaehee kan gak cinta sama dia, pah. Ya gimana mau terima perjodohannya"

"Sayang... Cinta itu datang karena terbiasa, sekarang kamu coba terbiasa dengan Daehyeon, mama sama papa yakin kalo kamu bisa mencintai Daehyeon dengan seiringnya waktu." Ujar mama nya sembari memberikan roti yang sudah ia siapkan ke piring yang berada di hadapan Jaehee

"Tapi Jaehee gak suka Daehyeon, mah, pah" Kedua orangtuanya menggelengkan kepalanya, heran.

"Yakin? Nanti kalo telen ludah sendiri, gue gak mau tanggung jawab loh yah..." Ujar Daehyeon sembari memakan sepotong roti itu.

Jaehee menatap Daehyeon julid, "Dih, apaan banget lo!"

"Pah.. Jaehee mohon kembaliin kunci mobil Jaehee ya.. Jaehee mau berangkat sendiri pake mobil Jaehee pah.." Papa Jaehee menggelengkan kepalanya, Jaehee yang melihat itu melorotkan bahunya, lesu.

"Nggak, papa gak bakalan kembaliin mobil kamu. Papa mau kamu pulang berangkat bareng sama, Daehyeon"

"Pah.. Jaehee gak mau selalu barengan sama dia, so balikin kunci nya ya" Jaehee menyatukan kedua telapak tangannya dihadapan papa nya. Papa nya tetap dengan pendirian nya yaitu tidak akan memberikan kunci mobil milik anaknya.

"Yaudah sih gapapa, lagian gue gak keberatan kok" Jaehee menatap tak suka kearah cowok itu, cowok nyebelin itu benar benar membuat Jaehee emosi pagi pagi gini.

Suddenly Love (YJW)Where stories live. Discover now