‗ ❍ ²⁸, ᴘᴏꜱɪᴛɪꜰ

343 62 51
                                    

-Suddenly love-

“Sayang.. mau makan?”

“Enggak”

“Mau nyemil?”

“Enggak”

“Mau nonton film?”

“Enggak”

“Mau jalan jalan?”

“Enggak”

Ya begitulah percakapan Dhiya dan Jungwon selama Dhiya terbaring lemas dikasur, Jungwon sudah berkali-kali menawarkan berbagai macam kepada Dhiya namun Dhiya tolak dengan entengnya. Jungwon benar benar bingung sendiri, padahal Dhiya kalau sudah ditawarkan yang berbau makanan pasti tidak akan nolak.

Dhiya sudah dua jam berada di kamarnya dengan Jungwon yang setia menemaninya, Jungwon sudah beberapa kali mengajak Dhiya untuk keluar dari kamarnya dan mencari angin segar namun jawaban Dhiya tetap sama 'enggak'. Padahal Jungwon mengajak Dhiya pergi keluar itu untuk menenangkan pikiran Dhiya, dan membuat mood Dhiya kembali namun ternyata tidak, Dhiya lebih memilih berdiam dirumah dari pada pergi keluar.

“Sayang makan dulu yu... Kamu dari siang belum makan loh”Ucap Jungwon sembari menatap kearah Dhiya

“Enggak kak, aku nggak laper beneran deh”Ucap Dhiya tanpa melihat kearah Jungwon yang tengah menatap nya.

“Kalo kamu gak mau makan, nyemil aja yah. Perut kamu itu harus diisi jangan sampe kosong, nanti sakit”Ucap Jungwon.

“Padahal aku nggak laper loh kak ih, tapi yaudah aku mau nyemil aja kalo gitu”Ucap Dhiya yang kini menatap kearah Jungwon, Jungwon tersenyum kearah Dhiya.

Jungwon berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar dari kamar milik Dhiya, setelah membawa beberapa makanan ringan Jungwon kembali ke kamar Dhiya dan meletakkan beberapa makanan itu dihadapan Dhiya.

“Makasih”Ucap Dhiya lalu membuka satu bungkus makanan ringan itu, Jungwon menganggukkan kepalanya sambil mengusap rambut Dhiya.

“Sayang kali ini kamu jangan nolak yah”Ucapan Jungwon kali ini membuat Dhiya kebingungan, apa yang dimaksud suaminya kali ini? “Setelah ini kita pergi ke rumah sakit yah, kamu harus periksa keadaan kamu ke dokter sayang aku gak mau kalo kamu kenapa-kenapa”Ucap Jungwon.

“Aku gapapa kak, sumpah. Udahlah gak usah ke dokter, aku beneran gapapa kok”Ucap Dhiya, Jungwon menggelengkan kepalanya.

“Gak, pokoknya kamu harus periksa ke dokter. Kalo kamu gak mau pergi kerumah sakit, gapapa aku udah bawa dokter kerumah ini”Ucap Jungwon, Dhiya membulatkan matanya.

“What? Seriuosly? Kakak beneran bawa dokter ke rumah?”Tanya Dhiya, Jungwon menganggukkan kepalanya.

“Soalnya kalo aku gak berinisiatif buat bawa dokter kerumah, kamu pasti nolak buat pergi ke rumah sakit.”Jawab Jungwon, Dhiya mencibikkan bibirnya.

“Kamu tenang aja, dokter yang periksa kamu itu sahabatnya bunda. Dokternya sekarang lagi sama bunda diruang tamu”Ucap Jungwon, Dhiya lagi dan lagi membulatkan matanya.

“Loh? Bunda kesini? Kok kakak gak bilang ke aku kalo ada bunda?”Tanya Dhiya

“Bunda sama sahabatnya baru sepuluh menit yang lalu dateng ke rumah, sebenernya aku udah bilang ke bunda supaya gak dateng ke rumah. Tapi, bunda khawatir sama kamu, jadi bunda kesini ikut dokter”Jawab Jungwon, Dhiya menganggukkan kepalanya. Bingung juga sih Dhiya mau berekspresi bagaimana, Dhiya takutnya ngerepotin bunda mertuanya karena udah dateng ke rumahnya padahal Dhiya gak kenapa napa.

Suddenly Love (YJW)Where stories live. Discover now