‗ ❍ ¹⁵, ᴘᴇʀᴍɪɴᴛᴀᴀɴ

562 73 19
                                    

-Suddenly Love-

"Eum... Ini..."
"Saya suami Dhiya tante"

Mata Dhiya membulat saat mendengar apa yang dikatakan suaminya, begitu pula Daehyeon dengan ibunya mereka berdua dikejutkan dengan ucapan yang Jungwon katakan.

Terutama Daehyeon, cowok yang memakai Hoody abu-abu itu menatap Dhiya tidak percaya. Apa ini? Jadi selama ini Dhiya menyembunyikan sesuatu hal yang besar kepada sahabatnya yang sudah bersamanya dari kecil.

Oh tuhan tolong Dhiya, ingin rasanya Dhiya hilang dari bumi. Saat mata Dhiya bertemu dengan mata sahabatnya, Dhiya sudah tahu kalau Daehyeon marah kepadanya. Bagaimana ini? Dhiya bukannya ingin merahasiakan semua ini kepada siapapun, tetapi Dhiya tidak menceritakan kebenaran ini karena Dhiya belum siap kalau orang orang terutama sahabat-sahabanya menjauhinya.

"Suami? Kapan kamu nikahnya Ya?"Tanya wanita yang sering dhiya panggil ibu itu. Dhiya mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Ayo dong sayang kasih tau sahabat kamu sama ibunya kapan kita nikah"Ucap Jungwon dengan smirk nya yang diberikan kepada Daehyeon.

Jungwon sengaja berbicara seperti itu karena Jungwon ingin tahu seberapa kuat Daehyeon melihat mereka berdua, karena Jungwon tahu kalau Daehyeon mempunyai perasaan lebih dari sekedar sahabat maupun teman kepada Dhiya.

Daehyeon, cowok itu terlihat sedang menahan amarah, cemburu, emosi menjadi satu. Daehyeon benar benar tidak suka dengan cowok yang tak lain adalah suami dari sahabatnya. Apa itu? Tatapan serta smirk Jungwon diberikan kepadanya, apa Jungwon ingin memperlihatkan kalau Dhiya adalah miliknya?

"Eum... Dhiya jelasin didalem ya Bu"Ucap Dhiya, Dhiya tidak mau kalau Daehyeon salah faham kepadanya jadi pada akhirnya Dhiya akan menjelaskan kepada dua orang yang ada dihadapannya sekarang, Dhiya mengajak Daehyeon dan ibunya untuk memasuki rumahnya.

Dhiya menceritakan semuanya dari awal sampai akhir kepada Daehyeon maupun ibunya, setelah mendengar pernyataan yang dhiya ungkapkan, ibu Daehyeon mengerti akan hal yang dialami anak sahabatnya itu.

Ibu Daehyeon mengusap punggung Dhiya, "Jangan takut buat kasih tahu kebenarannya, ibu yakin kalo semua sahabat kamu nggak bakalan ninggalin kamu sayang. Mereka semua pasti ngertiin kamu, menurut ibu kamu lebih baik ceritain ini semua ke sahabat sahabat kamu, dari pada mereka tau kamu udah nikah bukan dari kamu sendiri"Ucap nya.

"Dhiya minta maaf sama ibu karena nggak kasih tahu dari awal, Dhiya baru kasih tahu nya sekarang"Ucap Dhiya. Ibu Daehyeon mengangguk.

"Gapapa ibu ngerti, karena ibu pernah ada diposisi kamu saat ini"Ucap ibu Daehyeon sambil mengusap rambut Dhiya, Dhiya tersenyum kearah wanita itu.

"Ibu nggak bisa lama lama disini, ibu pamit pulang yah sayang"Pamitnya

"Loh kok udah mau pulang aja? Ibu sama Yeon nggak mau makan malam dulu disini bareng Dhiya sama kak Jungwon?"Tanya Dhiya, ibu Daehyeon menggelengkan kepalanya

"Nggak usah sayang nggak papa, Oya jangan lupa dipake yah yang ibu kasih tadi"Ucap ibu Daehyeon.

"Iya nanti Dhiya pake, makasih loh Bu"Ucap Dhiya.

"Sama sama sayang"Ucap ibu Daehyeon lalu memeluk tubuh Dhiya, begitupun sebaliknya Dhiya memeluk tubuh wanita yang Dhiya sudah anggap sebagai ibu keduanya. Kalau misalkan mama Dhiya nggak ada dirumahnya ibu Daehyeon lah yang menjadi sandaran Dhiya.

Dhiya mengantarkan Daehyeon dan ibunya sampai gerbang rumahnya, "Yeon jangan ngebut bawa motor nya, inget Lo bonceng ibu gue dibelakang"Tegas Dhiya.

"Iya iya dasar bawel"Ucap Daehyeon sembari mencubit kedua pipi Dhiya sampai sang empunya mengaduh "Ish ibu liat Yeon nya, sakit tau Yeon ih"Adunya kenapa sang ibu, ibu Daehyeon hanya terkekeh melihat kedua orang yang berada didepannya

"Yaudah gue sama ibu pulang"Ucapnya lalu menancapkan gas motornya lalu pergi dari kalangan rumah Dhiya, setelah Daehyeon benar benar pergi Dhiya memasuki rumahnya.

Waktu Dhiya masuk kedalam rumahnya Dhiya nggak melihat Jungwon berada diruang tengah. Mungkin Jungwon berada dikamar, Dhiya susul Jungwon kekamar

"Sini"Ucap Jungwon sambil menatap Dhiya serius, Dhiya mematuhi perintah Jungwon lalu Dhiya duduk dikasur disebelahnya Jungwon.

"Udah mesra mesraan nya?"Tanya Jungwon sambil mengangkat satu alisnya, Dhiya menatap Jungwon penuh kebingungan.

"Maksudnya?"Tanya Dhiya, Jungwon tersenyum kearah Dhiya lalu mengusap-usap kedua pipi Dhiya.

"Jangan pura pura nggak tau gitu dong sayang"Ucapnya, Dhiya yang peka langsung tahu maksud omongan suaminya itu. Jadi Jungwon ngelihat Daehyeon cubit pipi Dhiya. Uh! Fuck Dhiya fuck!

Dhiya menelan ludahnya, "Tadi itu Daehyeon nggak sengaja kak"Ucap nya, Jungwon masih setia mengusap pipi Dhiya dengan punggung tangannya. Jungwon ingin menghilangkan bekas tangan Daehyeon dipipi Dhiya.

"Kamu kayaknya suka ya bikin aku cemburu"Ucap Jungwon.

Dhiya menggelengkan kepalanya, "Kak please jangan kayak gini"Lirih nya. Jungwon mengerutkan keningnya

"Kenapa? Aku cuman mau hilangin bekas tangan cowok lain yang udah nempel dipipi cewe kesayangan aku"Jawab Jungwon lalu menurunkan tangannya yang berada dipipi Dhiya.

"Kakak nggak usah kayak gitu, Dhiya jadi takut diapa apain"Ucap nya sambil menunduk, Jungwon membawa wajah Dhiya dengan dua jarinya.

"Aku nggak bakal ngapa ngapain kamu sayang, tenang aja. Tapi untuk kali ini kamu aku hukum karena udah bikin aku cemburu"Ucap Jungwon, Dhiya menatap Jungwon dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Kenapa saat ini Jungwon seperti om om pedofil yang haus akan menyiksa mangsanya.

Jungwon menatap wajah Dhiya dengan lekat, lalu Jungwon membisikkan sesuatu "Malam pertama sekarang yah"Ucap nya lalu menjilat telinga Dhiya membuat Dhiya bergidik ngeri mendengar ucapan suaminya.

Dhiya tahu sebenarnya Jungwon itu tidak ingin menghukum Dhiya, Jungwon sebenernya menginginkan Dhiya menjadi milik seutuhnya, tapi Dhiya belum siap akan hal itu. Jungwon hanya menginginkan Dhiya melalui ucapan hukum nya.

"Sekarang?"Tanya Dhiya, Jungwon menganggukkan kepalanya "Iya, ayolah sayang aku mau kamu jadi milik aku seutuhnya"Ucap Jungwon.

"Tapi...."
"Tapi apa? Oke fine kalo kamu nggak mau"Ucap Jungwon lalu berdiri dari duduknya.

Dhiya membuang nafasnya, "Oke ayo kita lakuin 'itu'"Ucapnya tiba tiba, Jungwon membulatkan matanya Jungwon kembali duduk disebelah Dhiya.

"Udah siap emangnya?"Tanya Jungwon meyakininya, Dhiya menelan ludahnya "Belum tapi aku mau jadi milik kakak seutuhnya, jadi aku akan coba siap"Ucapnya sambil menatap wajah Jungwon.

Jungwon memeluk tubuh Dhiya lalu mencium kening istrinya, "Thank you for being willing to be completely mine, I love you forever"Ucap nya lalu mengecup bibir Dhiya.

Jungwon mendekat kearah Dhiya, lalu sedetik kemudian Jungwon mencium bibir Dhiya dengan sedikit lumatan, Dhiya membalas ciuman yang diberikan oleh suaminya. Jungwon mendarat kan tubuh Dhiya kekasur, ciuman Jungwon turun menjadi keleher Dhiya.

Jungwon memberikan tanda kepemilikan nya dileher jenjang Dhiya, Dhiya melenguh saat Jungwon semakin manjadi jadi membuat tanda dileher putih Dhiya.

Malam ini adalah malam dimana Dhiya menjadi milik Jungwon seutuhnya, Jungwon akan berjanji kepada dirinya untuk menjaga terus Dhiya, dan Dhiya akan janji kepada dirinya akan menjadi istri lebih baik kedepannya untuk Jungwon suaminya.

***

Suddenly Love Where stories live. Discover now