‗ ❍ ⁰⁷, ᴘᴇɴᴊᴇʟᴀꜱᴀɴ ꜰᴏʀ ᴅʜɪʏᴀ

505 100 12
                                    

-Suddenly Love-

Jungwon bener bener gedeg sama Jaehee, karna dia udah berani-beraninya mainin hp Jungwon. Jungwon buru buru pulang setelah kejadian di telfon tadi, waktu pamitan sama Sunghoon, Jungwon ditahan sama sahabatnya buat diem dulu karna disana ada Jaehee yang belum pulang.

TAPI KAN JUNGWON JUGA MAU NGEJELASIN TENTANG MASALAH INI KE ISTRINYA! MASA MAU DIDIEMIN AJA, YA GAK BISA LAH!

Waktu udah menunjukkan jam tujuh malam, Jungwon mikir bentar kenapa Jaehee masih bisa main padahal ini udah malem? Oh Iyah, Jungwon lupa kalo temen cewek Sunghoon kan kagak ada yang baik, Jungwon kok bisa pikun gitu yak.

Jungwon udah sampe kerumahnya, Jungwon buka pintunya. Saat Jungwon masuk Jungwon ngeliat Dhiya lagi nonton tv sambil ngemil makanan, Jungwon gelengin kepalanya karna ngeliat beberapa bungkus makanan yang berantakan dilantai, yang pasti itu udah abis dimakan sama Dhiya.

Jungwon samperin Dhiya dan duduk disebelah Dhiya, Dhiya pura-pura gak nyadar kalo Jungwon pulang, Dhiya menyibukan dengan tv-nya dan cemilannya, buat gak merhatiin Jungwon. Dhiya mau marah sama suaminya.

Jungwon bingung, apa Jungwon coba tanya Dhiya?. " Dhi, gue udah pulang. Lo gak mau nanya? "

Dhiya gak menggubris pertanyaan Jungwon, Dhiya cuman sibuk nonton. " Tuh kan kasian cewek nya, huhu " Dhiya tau kalo istri diemin suami itu dosa, tapi gimana lagi Dhiya udah terlanjur marah sama Jungwon.

Jungwon buang napas, " Dhi, gue lagi ngomong sama lo, jawab dong "Dhiya tetep gak ngelirik kearah Jungwon, Dhiya masih setia nontonin tv didepan.

Jungwon habis kesabaran, Jungwon bawa muka Dhiya buat bisa berhadapan, Dhiya jelas kaget, emang sih waktu Jungwon hadepin muka Dhiya kearahnya gak keras tapi itu buat Dhiya kaget.

" Kalo suami ngomong itu jawab, jangan kayak gini " Dhiya lepasin tangan Jungwon yang masih pegang wajah Dhiya, " Paansih gak jelas " Jawab Dhiya lalu balik lagi kearah tv.

" Lo marah karna soal telfon yang tadi kan? " Tanya Jungwon, Jungwon udah tau sebenernya kalo Dhiya lagi ngambek pasti cuek,

Dhiya tuh gini, Dhiya ngambek ke satu orang, tapi cueknya kesemua orang. Padahal yang salah cuman seorang, tapi yang kena banyak orang. Kan heran.

" Enggak siapa juga yang marah, gak ada " Jawab Dhiya sambil memakan cemilannya. Jungwon buang napas, " Gak usah bohong, Lo gak bisa akting bohong kalo sama gue " Ucap Jungwon. Dhiya gak jawab Dhiya cuman diem.

" Soal telfon yang tadi, Lo jangan salah faham. Lo dengerin dulu pen- " Omongan Jungwon kehenti karna Dhiya menempelkan satu jarinya dimulut Jungwon, Gak sopan yah istrinya!.

" Shtt, aku lagi fokus nonton. Udah mingkem " Ucapnya.

Jungwon melepaskan jari Dhiya, " Enggak, pokoknya Lo harus dengerin penjelasan gue dulu. " Dhiya memutar bola matanya malas.

" Gue tadi main kerumah Sunghoon, gue gak tau kalo dia ajak temen temen ceweknya. Ya gue gak bisa nolak karna kita mainnya dirumah Sunghoon. Terus gue ketoilet bentar, gue simpen hp gue dimeja. Gue gak tau kalo Lo telfon gue, dan gue juga gak tau kalo sala satu temenya Sunghoon yang angkat telfon nya. Jadi Lo gak usah marah sama gue " Jelas Jungwon, Sebenernya Jungwon gak mau bohong sama Dhiya, tapi demi Dhiya gak marah sama Jungwon, Jungwon rela kok.

Apa bener yang diomongin kak Jungwon?- Batin Dhiya

" Gue gak bohong Dhi sumpah " kata Jungwon sambil naikin dua jarinya keatas.

" Emang aku percaya? " Tanya Dhiya

" Kalo Lo gak percaya Lo boleh deh minta apapun dari gue, tapi asalkan Lo gak marah lagi sama gue. Yah.. yah " Dhiya senyum jahil kearah Jungwon, usil dikit gapapa kali yah.

" Kalo aku minta cerai gimana? " Tanya nya, mata Jungwon membulat saat tau Dhiya minta nya yang aneh aneh, mana minta nya cerai lagi. Jungwon syok.

" Gak, kalo itu gue gak kasih. Demi apapun gue gak bakal cerain Lo. " Tolak Jungwon, Dhiya terkekeh ngelihat ekspresi Jungwon, niat Dhiya tuh cuman jahilin doang Jungwon tapi Jungwon terlalu dibawa ke hati.

" Kan tadi kakak bilang, boleh minta apapun yang aku mau asalkan aku gak marah lagi. Yah itu "Kata Dhiya.

" Ya jangan itu juga minta nya, gue gak mau denger Lo ngomong cerai sekali lagi, mau itu serius atau bercanda. Pokoknya gw gak mau kata itu keluar dari mulut Lo, ngerti. " Kata Jungwon, Dhiya senyum lalu anggukin kepalanya.

" Lo percaya kan sama gue? " Tanya Jungwon yg dibales Dhiya dengan anggukan.

" Yaudah Lo mau apa dari gue? " Tanya Jungwon, Dhiya yang awalnya natep tv, sekarang natep Jungwon. Dhiya pegang dagunya kayak lagi mikir gitu.

" Banyak sih " Jawab nya, kalo Dhiya kembali lagi kesifat aslinya, ini yang Jungwon suka, daripada Dhiya ngambek ditambah ngamuk, ngeri menurut Jungwon.

" Yaudah sebutin aja " Kata Jungwon sambil senyum kearah Dhiya.

" Aku pengen jalan jalan, pengen main kerumah mama, habis kerumah mama, kerumah Tante Wendy " Jawab Dhiya, Jungwon terkekeh ngedenger perkataan istrinya itu, Jungwon mikir kayaknya setelah mereka nikah, mereka gak pernah luangin waktu buat jalan jalan berdua, atau main kerumah orang tuanya.

Jungwon sama Dhiya selalu sibuk sama sekolah nya, Jungwon yang beberapa bulan lagi lulus. Dhiya juga yang bentar lagi mau naik kelas, jadi harus lebih ekstra untuk belajar.

Jadi mereka gak terlalu banyak waktu buat bisa main kesana kesini.

" Oh jadi ceritanya Lo kangen main kerumah mama sama Tante Wendy? " Dhiya anggukin kepalanya cepet, " Yaudah besok kita jalan jalan, sekalian main kerumah mama sama Tante Wendy, oke " Ucap Jungwon, Dhiya anggukin kepalanya seneng ngedenger Jungwon ajakin buat main besok.

Dhiya peluk tubuh Jungwon, seseneng itu Dhiya sampe peluk suaminya, " Makasih yah " Ucapnya yang masih meluk Jungwon.

" Buat? " Tanya Jungwon dengan nada so bloon.

" Udah mau ajakin aku jalan jalan besok, tapi kakak janji loh " Ucap Dhiya sambil lepasin pelukannya.

" Iyah janji, udah tanggung jawab gue buat bahagiain Lo " Ucap Jungwon sambil mengusap lembut kepala Dhiya.

***

Suddenly Love (YJW)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz