31

102K 5.1K 202
                                    

Linka baru saja menuruni tangga memakai dress pendek berwarna hijau muda melekat pada tubuhnya, ia mengusap perutnya yang sudah mulai mengembung terisi kecebong milik Naraka.

Linka baru saja menuruni tangga memakai dress pendek berwarna hijau muda melekat pada tubuhnya, ia mengusap perutnya yang sudah mulai mengembung terisi kecebong milik Naraka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hati-hati sayang, udah dibilangin buat nungguin aku." Ucap Naraka yang menggandeng lengan Linka.

Senyumnya mengembang, "gak papa lagian aku masih bisa sendiri."

"Enggak. Kalo babynya kenapa-kenapa gimana atau kamu mau pindah kita pindah ke kamar bawah aja biar lebih gampang?"

Linka tak setuju, ia menyukai kamar atas karna bisa melihat pemandangan lingkungan mansion Naraka.
"Aku suka diatas bisa lihat pemandangan sekitar mansion."

"Kalo diatas aku suka gak?" Goda Naraka menaik turunkan alisnya.

Linka mencubit lengan suaminya karna terus menggodanya dengan hal mesum, "apaan sih, mesum mulu."

"Bercanda sayang, tapi kalo kamu mau aku siap buat olahraga sore." Balas Naraka. Sudah lama mereka tak berolah raga bersama dengan berbagai gaya. Jika bukan karna larangan dokter yang menyuruhnya gara menunggu sampai kecebongnya kuat tempur ia sudah pasti mengajak Linka naik keatas kenikmatan.

"Udah ah. Mending kamu ajak aku jalan-jalan sore. Bosen di rumah terus."

"Ya udah ayo jalan. Mau digendong gak biar gak capek?" Tawar Naraka, bukankah dirinya sudah seperti suami siaga, ia tak sampai hati jika melihat Linka kelelahan huahuahua.

"Mana bisa. Nanti babynya kegencet." Balas Linka yang mengusap perutnya, jika digendong punggung bayinya bisa tergencet badan mereka.

"Ehhhh....." Teriak Linka saat Naraka menggendongnya dengan gaya bridalstyle.

"Nahkan gini maksud aku jadi gak ada yang sakit." Balas Naraka berjalan dengan Linka yang berada digendongannya. Linka mengalungkan lengannya dileher Naraka, mereka berjalan keluar memasuki mobilnya.

Setelah mendudukkan Linka dengan aman, Naraka kemudian berputar menuju tempatnya melajukan mobil meninggalkan tempat tinggal mereka.

"Kita mau kemana sih?" Tanya Linka dengan nada penasaran.

"Tempat yang aku yakin kamu bakalan suka."

"Kalo kamu bosen tidur aja dulu, nanti aku bangunin pas udah sampai."  Lanjut Naraka kembali menatap jalan. Jalanan sore ini cukup lengan, Linka memutuskan untuk menutup matanya sesuai saran Naraka. Perjalanan yang tenang membuatnya terseret ke alam mimpi.

Sore telah berganti malam, matahari telah berganti oleh bulan. Tangannya sejak tadi mencengkram lengan Naraka karna takut terjatuh.

"Kita mau kemana?" Tanya Linka yang matanya ditutup sejak tadi tertutup oleh selembar kain berwarna merah.

"Udah percaya sama aku." Balas masih mempertahankan rahasianya.

Kakinya yang semua menginjak semen kini berubah menjadi ketukan kayu, semilir angin terasa agak dingin menyentuh kulit lengan Linka yang telanjang. Suara gemericik air terdengar dari indera pendengar Linka.

Naraka's (Revisi)Where stories live. Discover now