Bagian 8

147 9 0
                                    

Selamat membaca

Sesampainya Remora di depan pintu kamar Jaison. Remora segera membuka pintu kamar Jaison tanpa mengetuk pintu dahulu.

"Bang". Panggil Remora.

"Apasi dek, udah abang bilang ketok pintu dulu". Ingat Jaison kepada Remora.

"Itu musik pelanin, berisik banget lagian ini juga udah malem". Perintah Remora.

"Ck, yaudah, nih gue kecilin". Jaison mengecilkan volume musik nya sebari menahan kesal.

Remora pun kembali ke ruang tv untuk menonton drakor lagi.

"Hadeh ko ngantuk ya". Gumam Zabetha sebari menguap.

"Yaudah tinggal tidur". Ucap Remora sebari menuruni tangga.

"Gamau ini scene nya lagi asik". Tolak Zabetha.

"Yaudah terserah lo". Ucap Remora sebari mengambil coklat yang tadi siang di sekolah.

------------

Matahari pun terbit pertanda pagi sudah tiba. Remora pun terbangun sambil meregangkan otot-otot nya.

"Bi sekarang jam berapa ?". Tanya Remora.

"Jam 10.35 non". Jawab pembantu itu sebari menyapu lantai.

"Hah, anjir inimah gue kesiangan". Ucap Remora kaget, ia langsung pergi ke kamar mandi dan ia segera membersihkan badannya.

"BI TOLONG BANGUNIN KAK BETHA". Teriak Remora dari dalam kamar mandi.

"BAIK NON". Sahut sang pembantu.

-----------

"Non bangun non, bangun". Ucap sang pembantu sebari menggoyang goyangkan badan Zabetha.

"Eee, apasi bi 1 jam lagi, saya masih ngantuk". Gumam Zabetha dengan mata masih terpejam.

"Non Remora suruh saya untuk bangunin non". Ucap pembantu.

"Emang sekarang jam berapa sih bi?". Tanya Zabetha dengan malas nya.

"Jam 10.36 non". Jawab sang pembantu.

"HAH, JAM 10.36, KENAPA GA BANGUNIN SAYA DARI TADI SIH BI, AH JADI KESIANGAN DEH". Teriak Zabetha sekaligus kaget.

"Maaf non"

"WOI APASI TERIAK-TERIAK, BERISIK TAU GA MASIH PAGI". Teriak Fairel dari kamar Jaison.

Plakk

"Lo juga berisik ege". Gumam Jaison sebari memukul kepala Fairel.

"Awh, iya-iya". Jawab Fairel dengan kondisi mata yang masih terpejam.

----------

Sedangkan di kamar, Remora sedang sibuk berdandan.

"Aduh nih pasti Veno, Viona, Belie, sama Nenda ngamuk nih, karena gue telat, lagian kakak sih ngajak nonton drakor sampe malem huh". Keluh Remora sekaligus khawatir karena takut sahabat dan teman kakak nya marah pada nya dan kakak nya juga. Ia juga menyalahkan kakak nya karena kakak nya mengajak ia nonton drakor hingga larut malam, padahal itu kesalahan dia sendiri.

Tok tok tok

"Masuk". Titah Remora sebari sibuk berdandan.

"Non ada teman non". Ucap sang pembantu.

"Oh, suruh masuk aja bi".

"Silahkan masuk non, tuan". Ucap sang pembantu.

"Mor lo ko lama banget sih, kita udah nungguin lo sama kakak lo itu setengah jam". Ucap Nenda dengan nada sedikit kesal.

"Ya maaf, gue telat bangun". Ucap Remora meminta maaf kepada Nenda dan yang lainnya.

"Wah kamar lo besar banget ya". Ucap Belie sebari menatap sekeliling kamar Remora.

"Iya bener besar banget". Ucap Veno menimpali.

Remora tidak menanggapi perkataan itu. Ia lalu membuka lemari yang terdapat banyak sekali tas.

"Wah anjir lo jualan apa gimana". Tanya Viona yang terkagum kagum, dan diangguki oleh yang lainnya juga.

"Apasih lo pada, norak tau ga, ini koleksi-koleksi tas gue". Ucap Remora sebari memilih tas yang ia akan kenakan ke mall.

"Bagi satu boleh lah". Goda Nenda.

"Iya bagi satu sabi kali". Ucap mereka semua, kecuali Veno, Veno sedang sibuk melihat lihat kamar Remora.

"Yaudah ambil aja, tapi inget ya satu aja ga lebih". Ucap Remora mengingatkan.

"Wihh". Ucap Nenda dan yang lainnya.

Nenda, Belie, dan Viona pun memilih milih tas yang ia inginkan.

"DEK LO DIMANA". Teriak Zabetha dari lantai bawah yang kebingungan mencari adek nya, yaitu Remora.

"GUE DI KAMAR". Sahut Remora dari lantai atas.

"Mor, tas lo pada bagus-bagus banget dah, jadi bingung mau pilih yang mana". Ucap Belie dan diangguki oleh yang lainnya.

"Yaudah si, tinggal pilih doang, cepet ya pilih nya, takut kesiangan". Balas Remora sebari memakai jam tangan.

"Ven, lo tunggu aja di rumah gue, gausah ikut ke mall". Ucap Remora lagi.

"Dih gamau, gue mau ikut sama kalian". Sahut Veno.

"Lo boleh ngapain aja di rumah gue, kalau lo bosen lo bisa ke kamar abang gue, main sama abang gue, kebetulan lagi ada temen-temen nya". Balas Remora.

"Emmm, boleh deh". Ucap Veno.

"Dek, ayo kita berangkat sekarang". Ajak Zabetha yang masuk ke kamar Remora tanpa mengetuk pintu.

"Anjir, ketok pintu dulu ke, main masuk-masuk aja lo". Ucap Remora sekaligus kaget.

Zabetha menghiraukan ucapan Remora. Ia langsung berjalan mendekati lemari tas Remora.

"Heh kalian ngapain". Tanya Zabetha kepada Belie, Nenda, dan Viona.

"Lagi milih-milih tas lah". Ucap Nenda sebari memilih milih tas.

"Dih siapa yang izinin kalian buat ngambil tas". Ucap Zabetha.

"Ya Remora lah". Jawab Nenda.

Halo, lagi lagi aku ucapin semoga suka sama cerita aku ya, maaf kalau ada kata kata yang kurang berkenan and kalau ada typo boleh di koreksi di kolom komentar, kalau ada kesalahan boleh tolong sarannya ya. Jangan lupa vote sama comment nya

Have a nice day !

Byeee

Panggung TokohNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ