Skors

2.1K 122 5
                                    

Matahari sudah mulai menampakkan wujudnya.Gadis yang biasa kita panggil Dian itupun sudah siap dengan pakaian olahraganya.Entah ada angin apa,hari ini dia memutuskan untuk lari pagi,walaupun kini sudah jam 6 tapi itu tak membuat semangatnya luntur.Yap seperti yang kalian duga,Dian berakhir dengan di skors akibat kejadian beberapa waktu lalu yang menimpanya.

Flasback.

Brak.

"Anj*ng ya tu orang!"Maki Dira setelah mengebrak keras pintu toilet.

"Di lo seriusan Maya ngomong gitu?" Tanya Leni masih tak percaya.Yang ditanya hanya mengangguk sebagai jawaban sembari merapikan rambutnya yang tadi agak sedikit berantakan.

"Udah feeling sih gua,sebenarnya tuh cewek cuma pencitraan aja"Dira kembali bersuara.

"Trus Di,anak anak pada denger?"Tanya Leni lagi.

"Mungkin"Jawab Dian singkat.

"Raksa gimana?"Kini gantian Dira yang bertanya.Dian hanya menggidikan bahunya,dia tak tau apa pendapat cowok itu.

"Lo bilang?"Tanya Dira lagi.

"Ngapain,ngk penting banget"Jawab Dian malas.Benar,tak penting jika ia memberi tahu cowok itu,toh nanti Raksa juga tak akan percaya padanya jadi untuk apa.

Setelah selesai merapikan rambutnya yang berantakan tadi,Dian dan kedua temannya berjalan berniat menuju kelasnya.Lorong sudah sepi dikarenakan jam pelajaran sudah dimulai.

"Terus lo dihukum apa?"Tanya Leni ditengah parjalanan mereka.

"Skors"Jawab Dian singkat.Kedua temannya berhasil membuatkan mata dibuatnya.

"Skors?Kenapa seberat itu?"Tanya Dira dengan ekspresi tak setuju.Dian kembali menggidikan bahu santai,tak peduli dan tak ingin memikirkan itu.

"Berapa hari?"Dira yang bertanya.

"tiga"Jawab Dian seadanya.

"Maya?"Gantian Leni yang bertanya.

"Cuma dikasih teguran"Jawab Dian,alhasil mampu membuat kepala kedua temannya itu mendidih.

"Ngk adil banget tuh Pak Mamat,apa apaan.Ngk ada pokoknya harus protes!"Celetuk Dira kesal.

"Tau tuh,ngk adil banget tau ngk"Ikut Leni menyetujui.

"Udahlah mau gimana lagi kan,udah kena juga"Pasrah Dian.Dian hanya santai saja menanggapi hukuman itu namun malah temannya yang heboh.

"Gimana apanya,lo ngk bisa pasrah gini dong Di,enak banget tuh si cupu" Kesal Dira.

"Ngk ada gunanya juga kan sekarang,toh gua juga udah kena hukuman"Balas Dian yang nada bicaranya berbanding 180° dengan Dira tadi.

"Ihh,lama lama kesal juga gua sama lo Di.Kenapa pasrah banget sih"Leni yg tadi diam kini ikut menimbrung.

"Udah,lupain masa lalu mari kita mulai dengan yang baru"Celetuk Dian dengan tersenyum semringah sambil merangkul bahu kedua temannya.

Dira maupun Leni hanya bisa diam saja,tak tau harus berkata apa lagi melihat tingkah Dian kali ini.Dian saja yang terkena hukuman bisa sesantai ini masa Mereka yang malah heboh,itulah pikirannya.Yasudahlah daripada harus bertengkar dengan Dian yang pasti tak akan ada habisnya lebih baik mereka berdua mengalah saja.

Mengingat itu ternyata membuat Dian kesal juga,bukan kesal dengan Maya namun Pak Mamat yang tampaknya memang tak adil dalam memberi hukuman,eh tapi dengan Maya juga sih sedikit.

Out Of MindWhere stories live. Discover now