Bab 10

250 54 1
                                    

Yubin menghampiri sang ibu-Laras- yang tampak sibuk dengan kegiatannya. Beberapa menit lalu saat Yubin sampai dengan membawa Senja dalam keadaan sakit, Laras dengan sigap menyambut dengan tatapan khawatir dan menyuruh Yubin segera membawa Senja ke kamar.

Dia sendiri pergi ke dapur untuk membuatkan segelas susu jahe untuk Senja, berharap rasa hangat dari susu tersebut sedikit membuat tubuh Senja menjadi rileks.

Laras yang sadar akan kedatangan Yubin membalikan tubuhnya, menatap Yubin dengan segelas susu jahe ditangannya.

"Aku aja yang kasih," ucap Yubin, mengambil susu tersebut dari tangan Laras.

"Senja udah makan belum?" tanya Laras.

"Udah, sekitar 2 jam yang lalu."

"Makan apa? Siapa yang masak? Atau jangan-jangan beli disembarang tempat? Siapa yang beliin? Kamu ya? Harusnya jangan, masakin aja biar lebih higenis."

Yubin menghela nafas mendengar ucapan ibunya yang berturut-turut. "Engga kok, tadi Yubin yang masakin bubur."

Entah apa, Laras menatap anaknya dengan pandangan menelisik. "Emangnya kamu bisa masak? Nanti kalau Senja malah tambah sakit gimana?"

"Gausah berpikir buruk ke aku gitu dong. Kan, aku-nya berasa di anak tiri kan."

Laras menatap Yubin dengan tatapan jahil. "Kamu kan anak pungut."

"Aku aduin papa," ujar Yubin, berjalan keluar dari dapur.

Laras hanya tertawa kecil mendengar nada merajuk di ucapan Yubin.

***

Senja membuka matanya. Ia ingin tidur namun rasa kantuk tak kunjung datang menjemputnya ke alam mimpi.

Menghela nafas, Senja meraih ponsel yang sedari tadi diatas nakas milik Yubin. Mengecek pesan yang ia kirim ke pada sang ibu beberapa saat lalu, namun hanya tanda terbaca disana. Ayudia tak membalasnya.

Senja tak peduli, yang terpenting dia sudah memberi tahu kepada Ayudia kalau dia pergi menginap dirumah Yubin.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian Senja. Menatap pintu yang terbuka dan menampilkan Yubin membawa gelas yang berisi susu.

Yubin menghampiri Senja, menaruh gelas tersebut diatas nakas, kemudian duduk ditepi ranjang.

"Katanya mau tidur."

Senja menggeleng. "Ga bisa tidur."

"Pusing lagi?"

Senja menggeleng sebagai jawaban.

"Yaudah minum nih. Nyokap tadi bikinin buat lo." Yubin meraih gelas tersebut, memberikannya kepada Senja.

Senja menerima dengan senyum tipis di wajahnya. "Makasih."

Yubin mengangguk dengan senyuman. Memperhatikan Senja yang meniup dan meneguk susu tersebut perlahan.

"Maaf repotin," ujar Senja lirih, setelah meneguk sedikit susunya.

Yubin memutar bola matanya bosan. Kalimat barusan terus saja diucapkan Senja, padahal Yubin sendiri tidak merasa direpotkan sama sekali.

"Ngomong gitu lagi, awas lo," ucap Yubin. "udah berapa kali gue bilang, gue ga merasa di repotin sama lo. Gue sendiri yang suruh lo datang saat ada masalah."

Senja menunduk, tangannya bergerak memainkan gelas. "Yaa...gimana ya, gue ngerasa ga enak hati aja."

"Sahabatan bertahun lamanya, lo masih ngerasa ga enak hati?"

SENJA DAN LANGIT Where stories live. Discover now