Bab 5

283 59 5
                                    

Senja menatap pantulan dirinya di cermin. Tatapan menelisik ia berikan kepada dirinya sendiri. Kemeja putih yang dilapisi almet hitam dengan lambang SMA ANGKASA di bagian dada kiri, serta celana sekolah berwarna abu-abu yang terlihat pas di kaki jenjang Senja. Yah, walau sedikit terlihat kebesaran karena celana ini milik Yubin. Jangan lupa kalau Senja semalam menginap dirumah Yubin, namun tak mengingat jika keesokan nya mereka akan masuk sekolah. Alhasil, Senja meminjam seragam Yubin yang sudah tak dipakai.

Yubin keluar dari kamar mandi dengan seragam yang sudah terpakai rapi. Ia memandang Senja yang terlihat aneh.

"Kenapa?" tanya Yubin, dengan kerutan di keningnya.

Senja melirik Yubin lewat kaca di depannya. "Menurut lo kegedean ga?"

Yubin menatap Senja dari atas sampai bawah, kemudian menggeleng. "Biasa aja. Pas itu."

"Serius? Kok gue ga pede ya."

"Lo kayak cewek. Dikit-dikit ga pede." Senja mengerutkan dahinya. "Masalahnya celana lo keliatan gombrong. Ini beneran ga lo pake lagi?"

Yubin menggeleng sebagai jawaban. "Di gue udah ga enak dipake. Yaudah, gue beli baru."

"Tinggi Lo berapa?" tanya Senja, berbalik badan menghadap Yubin.

"185." jawab Yubin, membuat Senja mengernyit heran.

"Kok tinggian lo!" seru Senja, protes. Yubin hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Ga, ga, ga! Ga bisa gini. Masa tinggian lo."

Yubin memutar bola matanya malas. "Tinggi Lo 183. Cuman beda 2 cm, Ja."

"Ya tetap aja. Harusnya tinggian gue, biasanya yang muda lebih tinggi dari yang tua."

Yubin menghela nafas. "Kita cuman beda 3 bulan ya, Ja. Lagi lo belajar itu dari mana sih? Udah ah, ayo berangkat. Cape gue sama lo."

Yubin berjalan keluar lebih dulu, meninggalkan Senja yang masih menggerutu tak jelas di dalam sana. Perlu diingat bahwa Senja tidak mau kalah jika soal tinggi badan.

***

Yubin dan Senja memasuki kelas mereka yang telah ramai. Kemudian, terlihat sosok Nata yang menghampiri Senja.

"Ja, tadi dicariin Langit," ucap Nata

"Gue? Kenapa?"

Nata mengedikkan bahunya. "Gak tahu. Dia cuman nanyain lo, abis dijawab lo gaada. Dia langsung pergi gitu aja."

"Owh. Yaudah, makasih."

Senja menaruh tas sekolahnya begitu saja. "Gue nemuin Langit dulu," ucap Senja, pada Yubin dan berjalan pergi.

Disini Senja, berdiri diambang pintu kelas Langit. Keadaan disana cukup ramai, ralat! Sangat ramai. Beberapa anak cowok dan cewek yang bernyanyi sambil menaiki kursi membuat kesan ribut disana.

"Langit betah di kelas kayak gini?"

Tak lama seorang siswi dengan rambut yang di ikat kepang menghampiri Senja.

"Senja?" ucapnya. Senja menatap siswi tersebut. "Mawar ya?" tanya Senja memastikan, dibalas anggukan Mawar.

"Nyari Langit ya?" tanya Mawar.

Senja mengangguk. "Dia ada?"

"Ada. Bentar gue panggilin."

Senja mengangguk. Dia menunggu sambil bersandar pada dinding di sampingnya.

"Ekhem."

Senja seketika menoleh dengan tatapan horor. "Lo....ngagetin!"

"Hm."

SENJA DAN LANGIT Where stories live. Discover now