06 : GARA-GARA DIA

3.5K 217 60
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa, dek? Uangnya udah abis?"

Seorang wanita cantik dengan rambut cepol itu tengah duduk di sofa, matanya menatap sebuah televisi yang menampilkan acara berita. Walaupun matanya terfokus pada acara tersebut, telinganya mendengar dengan jelas suara langkah kaki. Dari bau-bau nya ia sudah hapal, siapa lagi jika bukan si bontot kesayangan keluarga.

Seseorang yang ia tegur seketika berhenti melangkah. Ia menatap punggung ibunya. Baiklah, ini sudah menjadi resiko. Tidak pulang ke rumah selama seminggu, sudah pasti ibunya itu marah. Ia memutuskan untuk menghampiri ibunya terlebih dulu.

Memeluknya dari belakang, lalu mencium pipi kiri ibunya dengan sayang. "Kok Mamah tau, ini Ezra?"

Kedua tangan ibunya, kini berada diatas tangan Ezra. "Tau lah. Bau Adek tuh, Mamah udah hapal."

Mendengar itu Ezra mencebik. "Ezra udah bilang, stop panggil Ezra dengan panggilan itu. Ezra udah gede, Mah."

Ibu dari Ezra itu menoleh. "Loh? Ya nggak papa dong, kan biar pas. Bang Deva, Dek Ezra," ucapnya sambil terkekeh.

Cowok itu mendengus pelan. "Ngomong-ngomong, Bang Deva kapan balik?"

"Giliran deket, kayak kucing sama tikus. Pas jauhan, malah kangen-kangenan. Emang aneh, kalian ini."

Omong-omong soal Bang Deva, dia kakak Ezra yang pertama dan terakhir. Nama lengkapnya adalah, Devandra Fauzan Mahardika. Sifat yang dikenal usil dan pelit, membuat Ezra sendiri kesal dan sering ribut. Ditambah, Bang Deva yang suka mengadu pada Mamahnya. Tapi tenang saja, Ezra tetap mendapat pembelaan. Tentunya dengan bermain sedikit drama, ho... ho...

Bang Deva sekarang sedang kuliah semester 5, di Aussie jurusan Manajemen. Semenjak Bang Deva kuliah dan jarang pulang, Ezra sering merasa kesepian. Ingin melakukan video call, tapi gengsinya terlalu mendominasi. Ia juga sering merasa geli saat Bang Deva memanggilnya dengan 'Dedek sayang'.

Mendadak tubuh Ezra merinding membayangkan hal itu, lagi. "Ezra, kamu buruan mandi, abis itu kita makan malem," titah Ditta pada si bontot.

"Oke." Ezra menjawab lalu pergi meninggalkan Ditta sendiri.

🪐🪐🪐

Keluarga Mahardika sekarang tersisa dua orang dirumah. Bang Deva yang kuliah, dan Daddy nya Ezra yang jarang pulang akibat pekerjaan. Kini, Ibu dan anak bontot itu, menikmati makanan yang sudah tersaji di atas meja. Di rumah ini, mereka mempunyai 2 ART. Yang satu, hanya bekerja setengah hari, sementara yang satunya sampai malam, karena memang menginap juga.

Semua itu Ezra yang memintanya. Ia tidak ingin Mamahnya berada dirumah sendiri, terlebih ia juga sering pulang malam, bahkan menginap di apartemen.

Dentingan sendok terakhir berbunyi, berasal dari piring Ezra. Ia sudah selesai makan. Malam ini, niatnya ingin pergi ke tongkrongan bersama teman-temannya. Nanti ia akan mengabari Zico, Bagas, dan yang lain.

TOXICUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang