Hyunsuk nampak memajukan tubuhnya untuk mendekat pada Karina, oh.. jangan lupakan senyum mencurigakan yang terbit di wajah babinya.

"kau ingin Yoshi hyung segera pulih kan ?" tanya Hyunsuk yang tentu saja di balas anggukan oleh Karina, walau dia sedikit ragu dengan apa yang akan di ucapkan Hyunsuk selanjutnya.

senyum licik Hyunsuk semakin mengembang, tangannya memberi intruksi kepada Karina untuk semakin mendekat agar dia bisa berbisik.











"..."





















"MWO ?" Karina memekik hingga reflek ia bangkit dari duduknya

"Wae~ ?" seru Hyunsuk heran 

bugh

bugh

bugh

"babi sialan, kau pikir..."

"apa yang salah dengan saranku ? kalian sama-sama dewasa dan saling mencintai. Yoshi hyung bahkan sudah melamarmu. lalu apa yang kau ragukan ?"

terdiam. Tiba-tiba saja Karina tidak bisa membalas perkataan Hyunsuk.

dia di buat ragu dengan saran dan pemikirannya sendiri.

Apa harus ?

"pikirkan saranku baik-baik, kau tidak akan menjadi gadis buruk hanya karena kau melakukan itu untuk kekasihmu yang bahkan telah siap menjadi suamimu"



000

Pukul 4 sore Karina mendatangi rumah Yoshi, di lihatnya Junghwan yang duduk sendirian dengan buku gambar serta crayon yang bertebaran di meja dan lantai ruang tamu.

"EOMAAAA~" pekik Junghwan saat menyadari Karina sudah duduk di sampingnya. anak laki-laki itu dengan cepat memeluk leher ibunya dengan erat.

"hai sayangnya eomma" ujar Karina sembari menciumi kepala Junghwan

"eomma eomma eomma, Junghwan lindu eomma. Junghwan tidak punya teman belmain..." seru bocah laki-laki itu yang membuat Karina merasa sedih. Junghwan memang tidak memiliki teman selama di rumah, apalagi dengan kondisi ayahnya yang sedang tidak baik, Karina yakin Junghwan pasti semakin merasa kesepian.

"...ayooo, eomma di sini sajaa. pulangnya kesini sajaa" rengek Junghwan sembari menggoyang-gorangkan tubuhnya ke kanan kekiri di pelukan Karina

"hei hei hei, eomma akan selalu menemui Junghwan kok. Eomma..."

"tidak usah pelgi lagiiiiii, eomma disini sajaa. appa tidak kelual-keluaal"

Karina terdiam, apa harus ? dia merasa kasihan pada Junghwan, karena anak tampan ini jadi semakin kekurangan kasih sayang. Yoshi sepertinya sedikit lupa bahwa ia masih memeiliki Junghwan yang begitu membutuhkannya.

hap

Karina berdiri dengan Junghwan yang berada di gendongannya "nah, bagaimana kalau sekarang Junghwan mandi ? setelah itu ayo kita membeli makanan enak di trotoar depan"

"AYOOOOOOO"

...

"Eomma eomma Junghwan mau ituuuu" pekik Junghwan sembari menunjuk stan corndog yang memang tampak menggoda.

"Junghwan mau corndog ?..." tanya Karina yang di balas anggukan oleh Junghwan "...kajja, eomma belikan yang paling enak untuk Junghwan"

hei, Karina rasanya mau jatuh cinta saja pada anak laki-laki yang bersamanya ini. bagaimana tidak... Junghwan benar-benar terlihat sangat tampan. celana rappid jeans, kaos putih sebagai dalaman serta kemeja biru bergaris yang sengaja tidak di kancing sebagai outer. oh, jangan lupakan topi putih polos yang juga melekat di kepalanya.

sial

anak Yoshinori benar-benar tampan dan keren

"eomma.." seru Junghwan, Karina lantas menunduk saat melihat Junghwan dengan senyum lebarnya mengangkat corndognya untuk di suapkan padanya

"Euummmm, terima kasih anak eomma yang tampaan"

Junghwan melompat-lompat kecil begitu Karina memakan corndog yang di suapnya. Rasanya dia senang sekali bisa menikmati waktu bersama ibunya. Hingga tak terasa kini hari mulai gelap, Junghwan sudah mengantuk.. efek dari kelelahan dan tidak tidur siang. Karena itu Karina lantas membawa anak itu pulang dan menidurkannya.

"Mimpi indah anak eomma" bisik Karina setelah mengecup kening Junghwan.

...

Cklek



Tanpa mengetuk pintu, Karina membuka kamar Yoshi dan mendapati pria itu tengah duduk di tepi ranjang dengan sebuah kotak berukaran sedang berada di pangkuannya.

Kakinya melangkah mendekat hingga kini ia duduk tepat di samping Yoshi yang bahkan tak menoleh padanya sama sama sekali

Mata Karina menatap ke arah kotak itu dan mendapati foto-foto yang telah robek juga barang-barang yang sepertibya memang sengaja di rusak.

Itu foto-foto Yoshi dan Yoo Jimin

Dengan perlahan Karina mengangkat kotak itu dan memindahkannya ke lantai, membuat Yoshi lantas menoleh tanpa ekspresi apapun padanya. Keduanya sama-sama tidak saling bersuara namun tangan Karina kini bergerak untuk membingkai wajah Yoshi dengan lembut.

Saling bersitap dalam keheningan sampai Yoshi akhirnya melihat senyum manis Karina mengembang di depannya.





Cup





Yoshi sedang kacau, hingga ia bahkan tidak menyadari Karina sudah berganti menciumnya tepat di bibir sesaat setelah gadis itu menampilkan senyumnya yang sangat cantik dan manis. Tidak, Yoshi bahkan tidak menyangka jika Karina berani untuk menciumnya seintens ini.

Ya, Karina memutuskan untuk mengikuti saran Choi Hyunsuk

Perlahan, lembut namun intens...

Ia mengumpulkaan seluruh keberaniaannya untuk melakukan hal ini.

Tangannya kini sudah berpindah mengalung di leher Yoshi juga ciuman yang juga ia turunkan ke rahang serta leher prianya.

"Eungh..."

Satu lenguhan lolos dari bibir Yoshi begitu Karina dengan kuat menghisap lehernya.

Dan, ya...

Seketika saja situasinya lantas berubah.

Yoshi yang dengan sigapnya merubah posisinya menjadi terbaring di ranjang dengan pria itu di atasnya.

"Karina, kau..."

"Lakukan...." potong Karina sembari mengusap lembut rahang Yoshi, tak lupa juga mengecup singkat bibir pria itu "...aku milikmu. kembali dan lupakan semuanya. Hanya pikirkan Karina Yoo, Kim Junghwan dan Kanemoto Yoongi"


Cup


Setelahnya Karina menarik leher Yoshi dan kembali mencium dalam kekasihnya itu. Ia tidak perduli lagi dengan rasa malu, ia hanya berharap setelah ini Yoshi akan kembali seperti sebelumnya dan memulai sesuatu yang baru dalam kehidupannya.

Karena itu, hal pertama yang harus ia lakukan adalah....

Menyingkirkan sepenuhnya Yoo Jimin dari kehidupan Yoshinori...

Dengan menyerahkan diri seutuhnya pada kekasihnya, tanpa terkecuali.




"Kau milikku Karina"









To be continue...

Arrogant CEO (Yoshinori Treasure 💙 Karina aespa)  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang