Jujur, Alena tidak nyaman dengan keadaan seperti ini. Pertemanan ini membuat Alena muak sendiri, karena Alena tidak menyukai suasana kaku dan garing seperti ini. Apalagi Alena sendiri jarang berteman dengan seorang wanita, hanya satu temannya yang berjenis kelamin wanita, itupun dulu saat dirinya menjadi Alena, seorang gadis yang muncul di abad ke-21.

Hanya satu kali anggukan Alena beri, lalu di detik berikutnya dia berdiri dan berjalan menuju tempat pemesanan. Biasanya di saat kantin tak mempunyai banyak pengunjung, beberapa pekerja akan memberi tawaran untuk mereka yang akan mengantar atau menawarkan beberapa minuman, namun kali ini tidak ada. Jadi, mau tidak mau Alena akan datang ke sana.

Saat sedang fokus berjalan, Alena merasa ada seseorang yang memanggilnya. Hingga membuat Alena menatap kearah suara tersebut.

Senyuman Alena mereka kala melihat teman-temannya yang mempunyai paras menawan memanggil namanya sembari melambaikan tangan. "Ziya."

Lantas langkah Alena teralihkan menuju meja kelima most wanted sekolah. "Gak asik Lo pada, gak ngajak-ngajak gue," ucap Alena menatap kelima orang itu dengan tatapan malas.

Kelimanya menyengir menampilkan raut wajah sedikit bersalah. "Hehe... Sorry Zi, tadinya kita cari Lo entah kemana. Terus kata anak-anak lain lu lagi-"

"Oh... Iya lupa gue. Omong-omong pada pesan apa nih?" Sengaja Alena menyela ucapan Reyhan cepat. Jika berhadapan dengan kelima pria tampan ini, pria yang mampu membuat jiwa mendua Alena meronta-ronta, dia malas membahas tentang Regan.

Zhen tersenyum kecil menanggapi pernyataan Alena. "ini lagi pesan nasi goreng. Mau? Belum aku makan nih soalnya," jawab Zhen yang ujung-ujungnya menawarkan produk miliknya.

Alena mengangguk antusias. "Mau lah." Alena menggapai pesanan milik Zhen, kemudian menyuapkan kedalam mulutnya. "lagian kalo udah Lo makan pun tetap bakal gue makan, justru makin nikmat lagi." Kata Alena setelah makanan di mulutnya sudah tertelan menelusuri tenggorakan hingga lambung.

Zhen hanya terkekeh kecil menanggapi ucapan Alena. Memang reaksi pria ini tidak berlebihan, namun siapa sangka hati serta jantungnya sudah berpesta porah didalam sana.

Tentu keempat orang lainnya mendengar serta menyaksikan gombalan Alena barusan. Dan ada rasa iri serta tidak suka kala mendengar Alena berucap hal tersebut kepada temannya yang lain. Hingga Kevin memutuskan untuk mengalihkan Alena dari perhatiannya terhadap Zhen.

"Zi," Alena berdehem sambil menatap Kevin berada, dengan tangan serta mulut masih sibuk menikmati makanan tersebut. "tadi mau ngapain?"

Alena memberhentikan kegiatannya, kemudian alisnya terangkat yang menandakan jika wanita ini tidak mengerti maksud dari Kevin.

Sedangkan Kevin hanya menghela napas pelan, dia merasa jika gadis ini sedang tidak dapat mencerna ucapannya, karena dia tengah mencerna makanannya. Jadi Kevin dapat memaklumi. "Tadi, sebelum kamu kesini mau kemana?" Ulangnya lebih rinci.

Alena mengangguk-angguk kepala dengan santai seakan dia mengerti. Dan di saat berikutnya mata Alena membola besar, lalu adegan makannya terhenti kala teringat sesuatu. Alena baru ingat jika dirinya tadi ingin memesan makanan untuk Dilla dan yang lainnya.

Dengan cepat Alena menoleh kebelakang, dimana terletak meja mereka berada. Dan memperlihatkan keempat orang tengah menatapnya juga. Hingga membuat Alena tersenyum memelas merasa bersalah. Dan kembali dia menatap arah depan yang terdapat kelima most wanted.

"Gue lupa." Sahut Alena sembari berdiri. Saat dia ingin berjalan menuju tempat pemesanan, suara Axel dapat menghentikan langkah.

"Lupa kenapa?"

Alena berbalik. "Pesanan gue sama teman gue." Kata Alena melanjutkan langkah dengan buru-buru.

Mereka tau betul siapa orang yang baru Alena maksud. Tentu kejadian dimana Dilla meminta maaf dengan tulus kepada gadis itu dapat kelima pria ini dengar dari mulut ke mulut layaknya cerita rakyat. akan tetapi mereka tidak begitu memperdulikan ucapan tersebut, karena yang mereka tau jika itu hanya omong kosong semata. Namun ternyata salah. Pendapat mereka salah kala gadis itu sendiri telah memberitahunya.

My transmigration [END]Where stories live. Discover now