22. akhir dan awal yang baru [end]

1.5K 152 17
                                    

second lead; ft. yoshiho

mashiho mengedarkan pandangan ke segala arah ketika mendapati ranjang sampingnya yang telah kosong. tangannya bergerak cepat mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas dan terkejut setelahnya karena waktu yang tertera di layar sudah menunjukkan pukul sembilan.

sejak kapan dirinya bisa tertidur selama ini di tempat asing?

"kak yoshi?" beranjak turun dari kasur, mashiho mencari keberadaan si pemuda kanemoto, tetapi nihil.

perasaan cemas seketika menghinggapinya kalau saja netranya tidak menangkap secarik kertas dan hidangan yang tersaji di meja pantry.


selamat pagi hamster kecilku.
jangan lupa dimakan sarapannya.
aku keluar sebentar untuk mencari angin di tepi pantai.

p.s: kusiapkan pakaian ganti untukmu di lemari kalau kau mau menyusulku.


secepat kilat, mashiho melahap omelet dan teh barley yang terhidang di atas meja kemudian membasuh diri dan memakai kemeja berwarna baby blue pemberian yoshi.

setelah itu, ia berjalan cepat ke luar resort, menyapukan padangan ke kanan dan ke kiri seperti anak hilang. beberapa saat kemudian barulah ia mendapati yoshi yang tengah duduk di tepi pantai, menikmati semilir angin yang membelai lembut surai hitamnya.

mashiho sempat terpaku memandangi side profile yoshi dari kejauhan. rahang tegasnya, wajah tenang dan senyum tipis pemuda itu ketika wajahnya diterpa angin, serta surainya yang berantakan secara alami. mashiho akui, hal itu semakin menambah kadar ketampanan pemuda kanemoto itu.

"kenapa tidak membangunkanku?" mashiho sedikit merengut, duduk di sebelah yoshi.

"hehe, maaf. tidurmu terlihat sangat pulas sehingga aku tidak tega untuk mengusiknya."

"tapi, tetap saja ... aku juga ingin menikmati pemandangan ini bersama-sama, kak."

yoshi tersenyum mendapati mashiho yang masih merajuk. pemuda itu terlihat semakin menggemaskan di matanya.

"iya, iya. aku minta maaf, mashi."

tangan yoshi bergerak merangkul pemuda yang usianya beberapa tahun lebih muda darinya itu dan meletakkan kepala si mungil pada bahu miliknya.

"hm." mashiho hanya berdehem pelan sebagai jawabannya.

"mashi, kau sudah sarapan, 'kan?"

mashiho mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah yoshi. "sudah. memangnya kenapa, kak?" tanyanya heran ketika merasa ada maksud tersembunyi dari balik pertanyaan pemuda kanemoto itu.

"bagaimana kalau kita berenang?"

mata mashiho sontak membesar. "apa maksudㅡ HEI! TURUNKAN AKU, KAK!" pekiknya terkejut ketika yoshi tanpa aba-aba mengangkat tubuh mungilnya seperti karung beras dan berjalan mendekat ke perairan berwarna biru cerah itu.

"kak yoshi, jangan bermain-main, ah! aku tidak bisa berenang!" rengek mashiho ketika melihat ombak tenang sudah menyapu kaki yoshi hingga hampir mencapai betis.

tangannya terkalung pada leher yoshi, sedangkan kedua kakinya bergelayut pada pinggang pemuda itu, seperti koala.

ia takut yoshi akan benar-benar menceburkan dirinya atau semacamnya. sungguh, mashiho tidak suka bermain air, apalagi yang kedalamannya tidak ia ketahui dengan pasti seperti ini.

"kau tidak mau mencoba memasukkan kakimu ke air? ini benar-benar menyegarkan, loh."

"tidak mau. aku takut." mashiho semakin mengeratkan pelukannya, menyembunyikan wajahnya di bahu yang lebih tua.

second lead; yoshiho [✓]Where stories live. Discover now