O5. pertemuan tak terduga

1.1K 202 7
                                    

second lead; ft. yoshiho

"wah! kau terlihat seperti mayat hidup," celetuk junkyu yang diiringi kekehan oleh haruto.

mashiho menatap malas kedua temannya yang baru saja datang ke kelas dan berjalan menghampiri mejanya.

"bagaimana dengan pak kanemoto?" tanya haruto, menarik kursi di depan meja mashiho lalu duduk di sana.

"apanya?" sahut pemuda takata itu dengan nada tak bersahabat.

"hubungannya dengan kakakmu lah, memangnya apa lagi."

"aish, aku tidak tahu!" mashiho menjawab dengan tidak santainya sambil kembali merebahkan kepalanya di meja. "kau membuat mood-ku semakin hancur karena membahas dia."

haruto yang disemprot seperti itu hanya memasang ekspresi bingungnya, lantas menoleh ke arah junkyuㅡmeminta penjelasan mengapa mashiho bersikap seperti ituㅡtetapi yang ditanya pun hanya bisa mengedikkan bahunya.


























yoshi berjalan menyusuri koridor sambil sesekali melemparkan senyum tipis pada siswa-siswi yang menyapanya. hari masih cukup sore, tetapi pemuda itu bergegas pulang karena kebetulan kelas mengajarnya sudah berakhir untuk hari ini.

langkahnya terhenti begitu saja saat melewati kelas mashiho karena mendapati sosok pemuda mungil itu yang masih asyik tertidur di mejanya.

yoshi pun mengarahkan kakinya untuk memasuki ruang kelas yang sunyi itu dan menghampiri mashiho sebelum kemudian menepuk bahunya pelan.

"hei, bangunlah. kau tidak mau pulang?"

"enghㅡ" mashiho mengerang dengan dahi berkerut, tidak suka karena merasa tidur damainya terganggu.

"takata mashiho, bangunlah." kali ini yoshi berbisik dengan nada rendah di telinga pemuda mungil itu, membuat kedua netranya terbuka secara paksa dan terkejut begitu mendapati sosok yang tengah berdiri di sampingnya.

"k-kenapa kau bisa ada di sini?!"

"aku tidak sengaja melihatmu saat ingin pulang," jawab yoshi seadanya.

"ck! seharusnya kau pulang saja, tidak usah memedulikanku."

"dan membiarkanmu terkunci di kelas ini sendirian, begitu maumu?"

mashiho mendelik ke arah yoshi karena lagi-lagi ia tidak bisa membalas perkataan pemuda itu. karena malas untuk berargumen lebih lanjut, mashiho akhirnya memilih untuk menyambar tasnya dan berjalan cepat ke luar kelas.

namun, langkah kakinya yang hendak mengarah ke gerbang sekolah tertahan karena yoshi tanpa aba-aba menarik tangannya menuju parkiran.

"lepaskan! aku bisa pulang sendiri!"

"kenapa? toh, kita tinggal bersaㅡ"

mashiho segera membekap mulut yoshi dengan telapak tangannya, seiring dengan kedua matanya yang membulat sempurna begitu mendengar satu kalimat yang hampir dilontarkan oleh sang guru.

sambil melirik ke sekeliling dengan pandangan waspada, ia berseru setengah berbisik, "kecilkan suaramu! bagaimana kalau ada yang mendengar?!"

"kalau begitu, seharusnya kau menurut dari awal, manis."

selanjutnya, dapat terdengar rintihan dari pemuda kanemoto itu karena mashiho menendang tulang keringnya dengan keras, sebelum kemudian masuk ke dalam mobil dengan membanting pintu.























"kenapa berhenti?" tanya mashiho begitu yoshi memberhentikan mobilnya di depan sebuah kafe.

"aku lapar, memangnya kau tidak lapar?"

"tidak."

kruk

mashiho langsung merutuk dalam hati, mengeluarkan segala sumpah serapahnya. kenapa pula perutnya harus berbunyi di saat yang tidak tepat seperti ini, memalukan!

sementara itu, yoshi mati-matian menahan tawanya agar mood mashiho tidak semakin memburuk karenanya.

"ayo turun."

akhirnya, mashiho pun tidak mempunyai pilihan lain selain mengikuti yoshi masuk ke dalam kafe itu dan duduk pada satu-satunya tempat yang masih kosong sambil menunggu yoshi memesan.

"wah, cheese cake!" melihat salah satu kue favoritnya tersaji di depan mata, membuat mashiho tanpa sadar memekik gembira dan langsung melahapnya.

melihat hal itu, yoshi pun mengulas senyumnya. "enak?"

pemuda itu mengangguk-anggukkan kepalanya lucu, membuat yoshi menahan gemas untuk tidak mencubit pipi gembil itu.




"yoshinori ...?"

yoshi terkesiap begitu panggilan itu menyapa pendengarannya.

suara itu. suara yang sangat dikenalnya.

ekspresi yang sulit didefinisikan tergambar di wajah pemuda jepang itu kala netranya menangkap sosok yang baru saja memanggil namanya.


"sakura ...."

[]

second lead; yoshiho [✓]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ