13. demam

1K 171 35
                                    

second lead; ft. yoshiho

"mashi, kau tidak pergi ke sekolah?" karina menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar mashiho, lengkap dengan pakaian kerjanya yang rapi.

melihat sang adik yang masih bergelung dalam selimutnya, ia pun memutuskan untuk masuk dan menghampirinya.

"mashiㅡ astaga! kau demam?" pekiknya cemas usai memegang dahi mashiho yang terasa panas, ditambah wajah pemuda mungil itu terlihat tidak nyaman dengan peluh yang membasahi area pelipisnya.

"apa perlu aku panggilkan dokter?" tanya karina lagi, yang langsung dibalas gelengan lemah oleh mashiho.

"aku tidak apa-apa, hanya perlu istirahat," ucapnya parau.

"tapiㅡ"

"kakak pergi saja, nanti telat. tidak usah khawatirkan aku."

karina masih terlihat gusar, tetapi akhirnya berkata, "ya sudah, kalau butuh apa-apa langsung telepon, ya. aku sudah siapkan makanan di meja makan, jangan lupa habis makan diminum obatnya."

mashiho mengangguk pelan sembari mengulas senyum tipisnya yang terlihat sedikit dipaksakan.

selepas kepergian karina, mashiho kembali menarik selimut dan membenamkan wajahnya di bantal.

hingga hari menjelang sore pun, ia sama sekali tidak berniat untuk turun dari kasurnya untuk makan maupun minum obat seperti yang diamanatkan oleh sang kakak.

tangannya malah bergerak membuka laci meja yang terletak di samping tempat tidurnya dan mengambil secarik kertas kecil di dalam sana yang bertuliskan sebuah alamat.

alamat apartemen yoshi.

mashiho menjambak pelan surai hitamnya karena kepalanya yang terasa ingin pecah sekarang.

dadanya sesak tiap kali nama itu muncul dalam pikirannya, tetapi anehnyaㅡseperti terperangkap dalam mantra sihirㅡia tidak bisa berhenti memikirkan sosok itu.
























ting tong!

dan di sinilah mashiho berada sekarang, dengan napas terengah dan penampilan yang acak-acakan.

mashiho merasa dirinya sudah gila karena tubuhnya bergerak sendiri di luar kendalinya dan tanpa sadar ia telah sampai di tempat ini.

ceklek

pintu terbuka menampilkan wajah yoshi yang sedikit terkejut mendapati kehadiran mashiho di depan unit apartemennya malam-malam begini.

padahal pemuda takata itu terlihat selalu menghindarinya beberapa hari belakangan.

"mashiho? ada apㅡ"

ucapan yoshi terhenti begitu saja karena mashiho tanpa aba-aba menghambur ke dalam pelukannya dan mendekapnya erat sembari terisak pelan.

kedua bahu mungil itu mulai bergetar, pertanda kalau tangisnya kian menjadi-jadi sekarang. yoshi segera membalas pelukan mashiho sambil mengelus surai kehitaman milik pemuda itu.

"ada apa, hm?" tanya yoshi lembut.

mashiho tidak menjawab. ia hanya membenamkan wajahnya di dada si pemuda kanemoto.

beberapa saat kamudian, mashiho merasakan tubuhnya yang semakin melemas akibat demam, ditambah ia belum makan apa pun sejak pagi, hingga akhirnyaㅡ

bruk!

second lead; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang