12. cinderella

964 170 26
                                    

second lead; ft. yoshiho

"mashi~ kakak pulang!" karina berseru nyaring sembari membuka pintu rumah dengan semangat.

yoshi yang sedang membuat kopi di pagi hari ini, cukup terkejut mendapati kepulangan karina yang bisa dibilang mendadak, tetapi secepat mungkin ia mengontrol ekspresi wajahnya.

"oh, kau sudah pulang?" yoshi mengukir senyum tipisnya dan beranjak menghampiri wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu.

"sayaanggg, i miss you so bad!" karina menghambur ke pelukan yoshi dan mengecup bibir pemuda itu selama beberapa detik guna menyalurkan rasa rindunya.

"kenapa tidak mengabariku, hm? aku bisa menjemputmu di bandara."

karina tersenyum, memandangi sosok pemuda yang begitu dipujanya. "tidak apa-apa. aku sengaja ingin memberi kejutan."

setelahnya, mereka berdua tertawa bersama layaknya pasangan paling bahagia di dunia ini.

sementara itu, mashiho yang sedari tadi berdiri di ambang tangga harus menahan rasa sesak pada dadanya akibat menyaksikan pemandangan di hadapannya saat ini.

melihat interaksi kedua insan itu seakan membuat mashiho tersadar, bahwa sejak awal, merekalah tokoh utama yang sesungguhnya dalam drama ini. dan dirinya, tak lebih dari seorang second lead.

mashiho mengambil napas dalam lalu mengembuskannya perlahan, sebelum kemudian melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga dan bersikap seperti biasanya.

"aish, bisa tidak kalian jangan bermesraan di depanku?" gerutu pemuda mungil itu sembari mengerucutkan bibirnya.

"kenapa? kau iri, ya?" goda karina, lantas merangkul adik kesayangannya itu. "makanya cepat-cepat cari pacar sana."

yoshi yang diam-diam mengamati gerak-gerik mashiho hanya bisa menatap pemuda takata itu dengan sorot mata yang sulit diartikan.






















"bagaimana dua minggumu bersama yoshi?" tanya karina usai yoshi pergi dari rumah mereka dan kembali ke apartemennya.

kini kedua kakak beradik itu tengah menonton tv bersama di ruang tamu dengan posisi karina yang duduk di atas sofa dan mashiho duduk di karpet sembari menyandarkan badannya pada sofa di belakangnya.

"a-apanya?" mashiho berpura-pura tidak mengerti dengan maksud pertanyaan sang kakak.

"kau masih tidak setuju bila aku menikah dengannya?"

mashiho terdiam, bingung harus menjawab apa.

"kau masih membencinya?" tanya karina lagi.

"apa kakak begitu mencintainya?" kali ini mashiho bertanya balik dengan nada getir, tanpa menolehkan pandangannya ke arah karina.

"iya, sangat. dia yang membuatku bangkit dari keterpurukan."

hati mashiho berdenyut mendengarnya.

kalau sudah begini, mana mungkin ia tega untuk menghalangi kebahagiaan sang kakak?

masih dengan posisi menghadap ke arah tv, mashiho menggigit keras bibir bawahnya guna menahan cairan bening yang kapan saja dapat mengalir dari pelupuk matanya.

"kalau memang sepenting itu arti dia bagi kakak, aku tidak akan menentang lagi."

second lead; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang