O6. cemburu

1.2K 209 29
                                    

second lead; ft. yoshiho

jangan lupa tinggalin jejak <3

yoshi masih termangu menatap wanita di hadapannya dengan perasaan campur aduk, terlebih ketika melihat seorang anak kecil yang berada dalam gendongannya.

sakura, perempuan ayu dengan wajah rupawan itu, tersenyum manis seolah ia merasa bahagia atas pertemuan tak terduga ini.

kaki jenjangnya berjalan mendekat ke arah meja yang telah ditempati dua pemuda itu.

"bolehkah aku duduk di sini?" tanya sakura, menunjuk kursi di hadapan yoshi.

tak terpikir alasan lain untuk menolak, yoshi pun mengangguk kaku.

"apa kabarmu?" sakura membuka percakapan setelah ia mendudukkan dirinya.

yoshi mengulas senyum tipis yang terlihat sedikit dipaksakan. "baik. kau sendiri? bahagia dengan jihoon?" ia bertanya balik dengan sedikit unsur sindiran di dalamnya.

"aku sudah bercerai."

pergerakan tangan yoshi yang sedang menyesap secangkir teh hangatnya seketika terhenti.

bohong kalau ia tidak kaget mendengar penuturan sakura barusan. meskipun dirinya sangat membenci pria bernama park jihoon itu, tetapi bukan hal ini juga yang ia harapkan akan keluar dari mulut wanita yang dahulu dicintainya.

"kenapa?" tanya yoshi sekenanya.

"entahlah. aku merasa hampa bersamanya."

yoshi bungkam, bingung harus menjawab apa.

mashiho pun tak jauh berbeda. sedari tadi, ia hanya diam seribu bahasa sembari menerka-nerka hubungan apa yang terjadi di antara keduanya.

"apakah dia kekasih barumu?" sakura bertanya sambil melirik ke arah mashiho.

netra yoshi sedikit membesar mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir sakura. dengan cepat, ia pun menyanggah, "bukan. dia adik iparku."

"ah, kau sudah menikah rupanya."

"bukan begiㅡ"

"aku permisi ke toilet dulu," ucap mashiho tiba-tiba, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan cepat menuju toilet kafe.

di toilet, pemuda takata itu hanya berdiri sembari menumpukan kedua tangannya pada wastafel. sebenarnya ia ke sini bukan karena ingin buang air, tetapi karena ada sesuatu hal yang membuat mood-nya seketika menjadi buruk.

menghela napas kasar, mashiho menjambak surainya frustasi. "ada apa denganku, sih ...."



























tiga puluh menit sudah berlalu, tetapi mashiho belum juga kembali. oleh karena itu, yoshi memutuskan untuk menyusulnya ke toilet.

"mashiho, kau di dalam?"

yoshi membuka pintu toilet dan mendengar suara bilik paling ujung yang baru ditutup. ia tahu pemuda itu sengaja menghindarinya.

"hei, kenapa? kau baik-baik saja, 'kan?" tanya yoshi, sedikit kekhawatiran terselip dalam nada bicaranya. ia mengetuk pintu bilik paling ujung yang dimasuki oleh mashiho, mengingat hanya itulah satu-satunya bilik yang tertutup.

tidak ada jawaban.

"dalam hitungan ketiga tidak kau buka, akan kudobrak pintunya," kata yoshi lagi, kali ini dengan sedikit ancaman.

second lead; yoshiho [✓]Where stories live. Discover now