ANDROMEDA : Part 57

2.7K 411 50
                                    

Kayaknya banyak yang belum baca part 56, ya? Apa gak dapet notifnya? Kemarin part 56 sempet kepublish siang hari, tapi karena nulisnya baru 500-an kata jadi aku unpub dan aku tebus malemnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kayaknya banyak yang belum baca part 56, ya? Apa gak dapet notifnya? Kemarin part 56 sempet kepublish siang hari, tapi karena nulisnya baru 500-an kata jadi aku unpub dan aku tebus malemnya. Tapi, eh, tapi.. janji up jam 9 nyatanya diriku malah ketiduran, jadi up cuma ±900-an kata.

Hari ini aku tebus lagi deh, demi memenuhi hasrat baca pecandu cerita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini aku tebus lagi deh, demi memenuhi hasrat baca pecandu cerita.

Stay tune!!!
______

Hari sudah gelap, membuat ruangan menjadi temaram karena lampu kamar yang sengaja tidak Meda nyalakan.

Gadis itu sedang berdiskusi.

Kalian ingin tau dengan siapa ia berdiskusi dalam kegelapan? Mereka adalah penjaga bayangan. Penjaga yang ia minta langsung dari kakeknya.

Tapi ditengah pembicaraan..

Ceklek!!

Pintu kamar terbuka.

Vivian masuk dan menyalakan lampu. Gadis itu tersenyum maklum, melihat Meda yang masih tertidur dengan selimut menutupi tubuhnya hingga sebatas leher.

Lo baik, tapi maaf gue terlalu ceroboh untuk menjadi teman sekaligus orang yang bisa lo percaya, batin gadis itu lalu kembali dan menutup pintu.

Huh!!

Gadis itu bangun dan terduduk begitu mendengar langkah kaki Vivian yang semakin jauh dari kamarnya.

Besar harapannya ia bisa membalaskan semua kesakitannya di masa lalu dan sekarang. Tapi, ia tidak ingin orang-orang terdekatnya terimbas oleh perbuatannya. Cukup ia, dan jangan mereka.

"Arghhh.. gue capek!! Tapi semua udah sejauh ini. Huh!!"

Selesaikan apa yang sudah dimulai, karena berhenti ditengah jalan sama dengan kesia-siaan.

Meda kembali menelungkupkan kepalanya kedalam bantal, dan berteriak.

"BANGSAATTT!!!"

Kesal, entahlah.

ANDROMEDAWhere stories live. Discover now