ANDROMEDA : Part 6

18K 1.6K 16
                                    

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

"Hai semua perkenalkan nama saya Andromeda, panggil aja Meda. Pindahan dari SMA Angkasa, mohon bantuannya semuanya."

Sumpah cakep banget euy

Grace yang menjadi ratu Antariksa gak ada apa-apanya sama dia, njir

Gue yakin sih, dia bakal jadi incaran nomer satu cowok sejagat Antariksa

Bagi nomernya dong neng

Calon most wanted

Selena Gomes lewat ini mah

Keturunan Debrowska emang gak ada yang burik

Serius dia keturunan Debrowska?

Iya, njir. Gue pernah liat pas acara dirumahnya

Meda tidak menghiraukan mereka yang menikmati kecantikannya. Berharap Bu Sarah segera menunjukkan dimana dia harus duduk.

"Baik Andromeda, kamu bisa duduk disamping Elletra. Elletra tolong angkat tangan."

Gadis yang dimaksud segera mengangkat tangannya, dan Meda segera duduk ditempat yang ditunjuk.

"Gue Elletra Bulan Maharani, panggil aja El."

Meda menyambut tangan gadis itu, "Andromeda, panggil aja Meda." Tanpa menyebutkan nama panjangnya ia juga tau bahwa semua yang ada dikelas ini akan langsung mengenalinya nanti.

Jeduk..

Sial

Meda menoleh mendapati sepupunya sedang memamerkan deretan giginya yang rapi. Siapa lagi kalau bukan Andra. Seketika ia menyesal kenapa tadi ia menoleh.

"Med."

"Sstt, Meda."

"Meda ishh, sok budeg lo."

"Gak gue beliin mie ayam 'Cak Bedeng' mampus lo."

Gadis itu pasti tidak akan menolaknya, karena sudah terlanjur jatuh cinta pada citarasa mie ayam milik Cak Bedeng itu. Kenapa Andra menawarinya? Karena hanya dia yang bisa membelikannya untuk Meda, mengapa? Mama Meda alias Cassiopeia tidak mengizinkan gadis itu untuk membeli makanan luar yang tidak higienis. Jadilah, Andra yang selalu menjadi perantara untuk menuntaskan hasrat makannya.

Meda dengan terpaksa menoleh kembali dan memasang senyum terpaksanya pada sepupu laknatnya itu. "Kenapa Andra bego? Meda yang cantik lagi gak mau diganggu loh." Peringatnya dengan nada manis.

Andra lagi-lagi meneguk ludahnya kasar.

"I-itu, gue minjem pulpen lo."

"Pulpen gue abis, Da."

ANDROMEDAWhere stories live. Discover now