⌕ [ phase 06 ] •°࿐⁣

985 169 110
                                    

felix terbangun mengingat ia tak tidur di kasur biasanya. selimut ini memang hangat. kasur ini memang nyaman. namun tetap saja felix tidak bisa tidur terlalu lama.

ia perlahan turun dari kasur. melangkah keluar dari kamar mengusak rambut fluffy nya yang kusut. kepalanya berusaha menyambungkan apa yang kemarin terjadi.

ah benar.. dia sudah menikah. sudah punya suami. siapa namanya?

oh iya, seungmin.

seungmin.. hari ini seungmin kerja ya?

felix perlahan membuka kamar di lantai satu dan benar, kamar itu kosong dan rapi. felix menatap jam dinding, menunjuk angka sembilan. tidak heran seungmin pasti sudah di kantor saat ini.

felix berjalan ke dapur dan berdiri di depan kulkas. menemukan sebuah notes yang ditempel magnet kepala anak ayam.

kalau butuh apapun telfon saja nomorku.

08xxxxxx

- seungmin -

felix menghela napas. kemarin malam mereka bahkan tidak sempat bertukar nomor telepon. felix menyimpan nomor itu di ponselnya dan mengirim seungmin pesan. hanya supaya seungmin tahu ini nomor felix dan disimpan untuk kemudian hari.

felix membuka kulkas dan bersyukur menemukan benda itu terisi penuh dengan bahan makanan. namun karena felix sedang malas memasak, dia hanya mengambil susu dingin, roti tawar, dan selai.

felix menatap seisi rumahnya yang sepi dan bersih. tidak seperti ruang keluarganya yang dipenuhi video game dan buku yang berserakan. tidak ada anjing yang berputar di kakinya minta perhatian.

ia memandangi kontak seungmin yang berada di hapenya. seungmin bilang telfon saja jika felix butuh apapun. dan kalau felix nurut ego, dia ingin telfon seungmin sekarang juga.

menyuruh seungmin untuk pulang. persetan dengan kantor dan pekerjaan. ia butuh seseorang untuk menemaninya saat ini dan ia ingin mengenal seungmin lebih dalam lagi.

felix tidak akan bilang dia sudah mencintai seungmin. tapi untuk tinggal serumah bersama orang yang benar benar asing tanpa percakapan akan terus menyiksa felix.

dia ingin setidaknya bisa akrab dengan seungmin.

felix mengigit potongan roti terakhir. menghela napas berat karena tak tahu mau melakukan apa setelah ini. felix mematikan spotify album yang sejak tadi menemani pagi yang sepi.

"aku tidak suka sarapan sendirian..."

🍭🍭🍭

seungmin mengetik apapun di komputernya. membandingkan tulisan dengan data di tablet sembari sesekali meminum americano yang duduk manis di sisi meja yang lain.

"semangat sekali pak bos. kukira ceo punya kebebasan untuk bolos kapanpun dia mau?"

jeongin masuk dengan tas ranselnya yang kebuka disana sini. map berisi kertas dan gulungan manila berantakan di pelukannya sementara tangan kanan membawa iced americano.

"jeongin, bagaimana caranya akrab dengan suami mu?"

ya ndak tau kok tanya saya. yang sudah menikah kan pak bos."

seungmin melempar jeongin dengan bulpen di dekatnya. jeongin mengaduh protes karena merasa ia seratus persen benar dan seungmin gak ada hak lempar pelatuk ke kepala dia.

"sebenarnya ada cara cepat, pak bos..."

"cara cepat yang seperti apa?'

"ya itu..."

jeongin mengangkat kedua tangan. satu tangannya membentuk lingkaran. tangan yang lain mengangkat telunjuk. ia membuat gestur memasukkan telunjuknya ke dalam lingkaran tangan yang lain.

wajah seungmin langsung memerah sementara jeongin hanya menyeringai usil.

"masih ada bulpen gak? apa vas bunga ini aja lebih bagus kayanya buat mecahin kepala orang"

seungmin mengangkat vas bunga keramiknya namun jeongin segera mendamaikan seungmin karena jeongin masih sayang nyawa dan belum menikah.

"gimana ya pak... maksudnya, coba kenalan lebih dekat sama felix gitu"

"huftt.. itu yang aku coba sejak kemarin. tapi kita awkward as hell. namanya juga kita baru ketemu di acara pernikahan kemarin.. ya jelas canggung..."

seungmin memijat keningnya yang pusing. sepertinya ia kurang istirahat kemarin mengingat energi banyak terkuras di pernikahan megah tersebut.

sekarang menghadapi jeongin yang tengil, seungmin makin dibuat pusing.

"pak bos sudah sarapan kok kerja jam delapan begini?" tanya jeongin yang kemudian dijawab dengan gelengan. sesuatu yang sudah bisa jeongin tebak.

"pak bos goblok sih. mbok ya sarapan dulu di rumah berdua sama felix. kasian kan kalau felix sarapan sendirian? sekarang pak bos juga pusing salah siapa coba?"

ohhh tabahkan hati seungmin untuk tidak memecat asisten kurang ajar yang satu ini.

© SUGARY, 220622

a/n buat para pejuang UTBK yg besok pengumuman

SEMOGA DIBERIKAN YANG TERBAIK BUAT KALIAN SEMUA

❪ 恋 ❫ SUGARY • seunglix ✔Where stories live. Discover now