⌕ [ phase 05 ] •°࿐⁣

1K 170 124
                                    

hari yang panjang itu ternyata berakhir juga. menjelang matahari terbenam, mereka berdua sudah berganti pakaian yang lebih casual namun tetap elegan.

seungmin membukakan pintu mobil untuk sang suami. 

felix melambaikan tangan untuk hyunjin dan jeongin. tersenyum pada media dan kamera yang mengerumuni. terakhir memeluk chan dengan satu pelukan panjang.

"ayah. kamu tetap laki laki pertama yang paling aku cintai, oke?" chan tersenyum mendengar felix berbisik di pelukannya.

"dan kamu tetap menjadi si kecil ku, mengerti?" chan melepas pelukan mereka terakhir menggosok hidung bulat felix.

felix menahan air mata, tak mau menangis hebat untuk kedua kalinya hari itu. 

nanti bisa dilanjut di rumah yang dihadiahkan bapak mertua nya. beberapa ratus meter dari gereja tersebut.

ia tersenyum merona pada seungmin sebelum memasuki tesla yang kunci mobilnya diberikan dari ayah felix. mereka melambaikan tangan sekali lagi pada kerumunan kecil di depan gereja.

bersiap akan meninggalkan keramaian namun hyunjin harus terbahak saat jeongin berlarian melepaskan karangan bunga yang terpasang di bumper depan mobil. 

menghalangi pandangan seungmin dari jalanan.

kejadian konyol itu cukup mencairkan suasana diantara seungmin dan felix.

seungmin terkejut mendengar tawa dalam felix yang membuat bulu kuduknya merinding. begitupun dengan felix yang berpikir tawa seungmin terdengar sangat merdu.

perjalanan pulang ke rumah adalah diam yang tipis antara canggung dan damai. felix menoleh, mengagumi seungmin yang fokus mengendarai mobil.

matanya mengerling pada tangan seungmin yang sedikit berurat memegang roda kemudi. felix kesulitan bernapas karena sama sekali tidak menyangka suami nya akan semenarik ini.

dia tidak setampan teman temannya di dunia model. tapi ada sesuatu di mata seungmin yang kuat tidak akan gentar dengan tantangan apapun. 

ada sesuatu di raut wajah seungmin yang tenang dan dewasa.

sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan mata manusia dan ahli kecantikan. 

tapi sesuatu itulah yang tidak terlihat, membuat felix merasa aman dan yakin ia akan baik baik saja bersama seungmin.

seungmin ragu untuk menyadarkan felix yang menatap ke arahnya. 

seungmin takut jika ia bicara akan membuat felix kaget dan tak lagi terpukau memandanginya seperti seungmin adalah bintang di langit malam.

"huh?"

"aku tadi bertanya. apa kamu mau makan malam atau tidak" seungmin berucap lebih pelan. tak mau terkesan seperti terburu buru saat bertanya untuk kedua kalinya.

felix berkedip. sama sekali tidak menyadari ia sudah berada di dalam rumah. terlalu lama tenggelam dalam lautan pikiran. matanya berputar menatap rumah mereka.

rumah yang jelas tak seluas mansion yang biasa ia tinggali bersama bang chan. tapi ini adalah rumah yang benar benar ia inginkan. rumah yang bisa ia atur sendiri dengan taman di sekeliling.

felix ber hmm lagi kembali ke realita, "uhh.. aku.. tidak lapar. sudah banyak makan di acara tadi"

"benar juga. makanan seperti tidak habis habis di acara itu"

"ahaha! yahh.. benar sekali..."

felix mengiyakan seungmin untuk bersikap baik tapi sekarang agak menyesal karena sekarang ia tidak tahu harus mengajak bicara apa lagi.

hatinya menyuruh untuk makan bersama saja supaya ada waktu untuk menghubungkan koneksi satu sama lain. 

tapi felix ragu seungmin masih ada cukup tenaga dan ruang di perutnya untuk makan lagi.

"kita punya tiga kamar. satu untuk kamar tamu. dua bisa kita pakai."

"aku ingin yang ada balkonnya!" felix berseru senang.

"baiklah, kalau begitu aku ambil yang di lantai satu"

senyum lebar felix perlahan luntur. ia kira seungmin akan ikut tidur bersamanya. wajah felix memerah, ternyata hanya dia saja yang terlalu bersemangat dan berpikir yang tidak tidak.

"baiklah, aku tidur sekarang. supaya besok tidak terlambat kerja"

"huh? kamu sudah berangkat kerja buat besok?"

"tentu saja."

"wah.."

"iya, repot ya?"

"m-hum.. selamat istirahat.."

"kamu juga felix..."

felix memeluk bantalnya erat erat. ia sudah berganti kaos dan celana boxer. ia bergelung lagi di dalam selimut. dia tidak suka ini.

dia tidak suka tidur sendirian di kamar yang tidak ia kenal. dia tidak suka tidur tanpa pasukan bonekanya.

dia kecewa seungmin tidak mau tidur bersamanya. dia kecewa seungmin bahkan tidak memberinya kecupan selamat malam atau semacamnya.

felix membenamkan wajah di bantalnya lebih dalam. ini baru hari pertama dan felix sudah tidak kuat untuk menahan tangis dan rasa sedihnya.

© SUGARY, 210622

a/n lul malah jadi angst 🙈🙈🙈

btw gw mau tanya oot nih,

tapi lebih damage mana kak chan atau channie?

❪ 恋 ❫ SUGARY • seunglix ✔Where stories live. Discover now