⌕ [ phase 02 ] •°࿐⁣

1.1K 181 92
                                    

hufft....

felix menghela napas panjang. matanya kosong menatap langit kamar yang dipenuhi dekorasi bintang glow in the dark. tubuhnya mojok di kasur hingga hampir jatuh ke lantai.

felix berada di puncak kesulitan hidup. matanya kesal ke arah jam weker bebek yang berbunyi wek wek sepuluh kali. berisik sekali minta dimatikan.

felix sudah ada di pojok kasur. hanya butuh satu hentakan untuk berdiri di lantai. namun hanya kakinya yang sanggup menyentuh lantai. badan nampaknya masih nempel di kasur.

felix akan salahkan ini pada monster di kasurnya.

terutama pada paddington bear paling besar bersama pasukan boneka yang menahan felix untuk tetap rebahan. meski tidak bergerak sedikitpun tapi bola mata polos itu benar benar mematikan untuk felix.

BRAKKKK-

"bangun, putri tidur!"

"hummm"

felix mendangak ke arah jeongin yang berkacak pinggang di samping kasurnya. mengenakan setelan jas paling necis beserta name tag dan kacamata yang belum dilepas.

sangat berbeda dengan kondisi felix saat ini yang gulung gulung di kasur masih mengenakan piyama kusut. jeongin mendengus dan menarik tangan felix bangkit dari monster kasur.

"ini yang katanya mau menikah sebulan lagi?"

felix cemberut, "jangan diingetin dong"

"oh, kamu tidak semurung ini kemarin"

"huaaaa aku pusingggg"

meraung begitu felix menarik tangannya yang ditarik jeongin. adegan tarik tambang terjadi dan monster kasur berhasil menang. felix menutup wajahnya dengan selimut dan bergulung di atasnya.

"dasar, kau anak kecil yang tantrum?"

"pusinggg kenapa ayah gak bolehin aku ketemu calonku?!"

"heh, apa apaan itu?" jeongin kemudian duduk di kursi gaming felix yang memiliki roda dan berkeliling di kamar.

"kan?! aneh sekali itu permintaan bapak mertua ku. semoga saja nanti yang jadi suami ku gak aneh kayak dia" ujar felix menangis drama memeluk paddington bear.

"masih 'calon' bapak mertua. gak boleh gitu lix menghina orang" jeongin nyengir tertawa pada penderitaan felix.

"dahlah aku males hidup kalau kepikiran gini" kata felix akhirnya memunculkan kepala dari pelukan paddington bear.

"sampai tega batalin breakfast date kita, ya?" jeongin mendengus. ceritanya sakit hati karena tadi ditinggal ngantri di mekdi pagi buta nungguin felix kaya orang ilang.

"besok besok aku traktir yoshinoya deh. kamu suka itu kan, daging yakiniku apalah namanya."

"hm. janji loh ya. emang siapa sih nama calonmu ini? yang jelas orang terkenal kan"

"lee seungmin. kamu kenal gak?" jeongin berkedip sebentar sebelum mengakak brutal sampai felix takut itu mulutnya robek karena saking lebar senyumnya.

"ga mungkin?! itu ceo perusahaan tempat aku kerja!!?!"

"huh?"

"malah hah heh. masa kamu gak inget sih aku sering cerita itu boss paling ditakutin di kantorku?"

"hengggg ga inget jeongiin. kita kan sering mabuk kalo lagi ngerumpi"

"kamunya aja sih yang ga suka kerja di kantor makanya setengah hati dengerin waktu aku cerita"

"makanya aku lebih suka modelling~" felix terkekeh melihat jeongin bersungut sungut.

"kalau suka gitu kenapa belum berangkat kerja sejak tadi pagi? ayo bangun! duit menanti!"

erangan protes felix kembali keluar. meski jeongin berhasil mengembalikan mood nya, kelihatan sekali felix masih malas berpisah dari kasur. ia bergelung lagi di selimut, membuat dirinya menjadi sushi roll manusia.

"kamu mau merchandise twice gak? ayo harus semangat kerja buat nafkahin anak!"

jeongin menepuk sushi roll tersebut kemudian digelindingkan turun dari kasur. sampai bunyi gedebuk punggung felix encok. kasian, masih muda sudah jompo.

"felixxx kamu gak papa sayang?" terdengar bang chan yang hendak memasuki kamar khawatir dengan bunyi sesuatu yang seperti mau menghancurkan konstruksi rumah.

jeongin cepat cepat menggendong sushi roll yang mleyot di lantai. saat bang chan masuk, ia menebar senyum pemuda paling gentleman paling sopan.

"ehh gak papa pakdhe. ini mau anterin felix ke kamar mandi. lagi males anaknya."

bang chan tersenyum, "oh adek tingkatnya felix ya? makasih udah bantu anak saya"

"setingkat pakdhe. felix saja yang sok kakak karena lebih tua enam bulan tapi lebih kecil dari saya"

chan tertawa karena dagelan jeongin dan meninggalkan mereka berdua. sementara itu jeongin tersenyum meringis menahan sakit pundaknya yang digigit vampir.

"kamu diem. cepet gendongin ke bath tub aku males jalan"

"manja benerrr seungmin sanggup apa gak ya sama kamu"

jeongin bergumam dan menghela napas berat. dia hanya berharap yang terbaik untuk pernikahan kedua teman baiknya ini.

© SUGARY, 160622

a/n felix adalah aku di saat bolos update wp </3

❪ 恋 ❫ SUGARY • seunglix ✔Where stories live. Discover now