Kisah Yang Menyedihkan

4 0 0
                                    

Setelah bersalaman dan berkenalan dengan Andini, kami pun mencari tempat duduk untuk mengobrol santai dengan Andini.

"Suami kamu mana" Tanya Meyra kepada Andini.

Dari awal pertemuan mereka dan melihat penampilan Andini yang sangat mempesona kini membuat ku merasakan sedikit perasaan yang berbeda dengan Andini.

Aku tidak pernah merasakan apa yang di rasakan selama ini, yang aku tahu adalah aku sudah terlanjur nyaman bila berada di samping Andini, Andini seperti memberi aura positif di dalam diriku.

Tidak ada pikiran sedikit pun aku bisa senyaman ini dengan Andini, maaf ini soal perasaan. Aku tidak tau kapan dia datang dan kapan ia pergi, aku terlihat sudah nyaman dengan Andini.

Lalu aku menceritakan kepada Meyra tentang perasaannya kepada Andini, karena selama aku berteman dengan seseorang tidak ada aura positif seperti aku berkenalan dengan Andini.

Kebetulan tepat di depan tempat reunian Meyra terdapat sebuah cafe sederhana, tempat yang sangat cocok untuk membagikan pengalaman dan cerita hidup Andini kepada Meyra dan Aku.

"Sebelum nunggu acara di mulai, kita nongkrong di cafe sebalah sana yuk" Ucap Andini.

"Boleh" Jawab Meyra.

Kami bertiga pun berjalan ke arah Cafe tersebut dan memesan minuman untuk membuka obrolan antara Meyra dan Andini.

Aku merasa seumur hidupku baru merasakan kenyamanan kepada orang yang baru aku kenal.

"Mey, gua mau curhat soal perasaan" Ujar Andini setelah memesan kopi.

"Cerita aja Din, semoga gua bisa ngebantu lo, tapi gapapa kan ada Natasyah disini" Jawab Meyra.

"Iya gapapa kok, lagi pula aku sudah menggangap dia sebagai temanku juga" Ucap Andini.

"Kenapa ya setiap gua deket sama Natasyah, kayanya perasaan gua itu tentram banget" Ucap Andini.

"Hah? Aku?" Jawabku sambil menunjuk diriku sendiri.

"Berarti lu, lagi ngerasain kalau lu berteman dengan orang yang tepat" Jawab Meyra.

"Emang lu ga pernah ngerasa kalo deket sama Natasya selama ini ngebuat diri lu nyaman Mey, gua aja baru kenal udah ngerasa bahwa Natasya adalah orang yang baik?" Ucap Andini penasaran.

"Gua si ga pernah deket sama seseorang, dulu banyak banget yang deket sama gua tapi semua gua anggap temen biasa aja tapi gatau gua belum nemuin hal yang cocok sama Natasyah" Jawab Meyra.

"Oh begitu, seorang Meyra belom ngerasain apa yang namanya nyaman hahaha. Terlalu sibuk dengan percintaan ia lupa bahwa sahabat bisa membawa ketenangan-setenang lautan" Ucap Andini.

"Hahahah, nanti gua bakal jadi sahabatnya Natasyah kok, bener ga Nat?" Tanya Meyra.

"Iya bener" Jawabku.

"Kalo lu, gimana dengan perjalanan cinta lu sama suami lu" Tanya Meyra.

Andini pun mulai menyeruput teh yang ia pesan dan menceritakan semua kejadian yang pernah di alaminya selagi semasa menikah dahulu, mungkin supaya Meyra mendapatkan pelajaran tentang baik buruknya kisah cinta kehidupan rumah tangganya.

Sewaktu semasa menikah dahulu dia mempunyai seorang kekasih bernama Rafly.

Menurut Andini, Rafly adalah orang sangat baik dalam segala hal dan mampu membuat dirinya dapat mengendalikan dirinya pada saat itu dan mampu menjadi kepala rumah tangga yang baik.

Karena Andini bisa dibilang termasuk pribadi yang nakal sama seperti Meyra, nakal dalam hal susah di atur, tapi Andini dapat berubah sedikit demi sedikit karena kekasihnya tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa Dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang