Poor Girl

178 33 13
                                    

Jiyong hampir membanting ponsel miliknya jika Seunghyun tidak sigap mengambil alih benda datar itu lantas menepuk pundak Jiyong pelan. "Daichi sudah sampai di Tkp, tenang dulu, sebentar." Nasihatnya pada Jiyong. Pria tampan itu kemudian beralih pada Seungri yang sibuk berkutat dengan laptop.

"Kita hadang media dulu, Daichi akan membereskan Tkp." Serunya lagi dan ditanggapi anggukan patuh oleh Seungri.

Seunghyun menghela nafas dengan tatapan iba pada Jiyong. Jadwal flight mereka harus tertunda satu jam karena pengecekan pesawat yang tiba-tiba bermasalah, tentu saja hal itu membuat Jiyong semakin tidak dapat mengendalikan diri, beberapa kali umpatan kasar pria itu menyasar Seungri yang mencoba mengumpulkan informasi. Lantas bagaimana dengan Seungri? Pria itu cukup kesal namun cukup paham bagaimana posisi Jiyong saat ini.

From : Daichi

Teridentifikasi ada dua penumpang yang dievakuasi oleh tim penyelamat. Dua perempuan yang meninggal dengan luka bakar, tidak bisa dikenali kecuali dengan DNA.

Seunghyun memejam dengan tangan mencengkram erat ponsel miliknya sendiri. Ya! Ia telah berpesan pada Daichi agar menginformasikan apapun itu padanya bukan pada Jiyong yang masih sangat murka.

To : Daichi

Apa yang kau butuhkan sekarang? Pastikan Tkp bersih dari wartawan. Kita belum tau kebenarannya.

From : Daichi

Noted!
Sample DNA milik Nyonya Sandara.

Membaca pesan Daichi otomatis membuat Seunghyun melirik Jiyong, pria yang tengah mengepalkan tangan erat sembari menundukan kepala itu terlihat kacau. Meskipun dalam lubuk hatinya paling dalam, Seunghyun masih percaya bahwa Dara baik-baik saja namun, permintaan Daichi harus tetap dipenuhi. Kemungkinan terburuk harus slalu menjadi opsi penting dalam masalah ini.

To : Daichi

Aku kirim secepatnya.

Jiyong, Seunghyun, dan Seungri menunggu keberangkatan pesawat di sebuah ruang pribadi yang disediakan khusus oleh maskapai penerbangan untuk para penumpang prioritas mereka. Ruangan tertutup yang memungkinkan ketiganya untuk berbicara lantang tanpa kwatir ada yang mendengar.

"Ji."

"Hm."

"Daichi butuh sample DNA milik Dara." Kata Seunghyun berat hati.

Jiyong tertegun mendengarnya sementara Seungri sampai menghentikan aktifitasnya.

"Untuk apa?" Datar Jiyong dengan suara sinis.

"Untuk berjaga-jaga jika ada kemungkinan terburuk." Pelan Seunghyun mencoba berhati-hati dalam berbicara.

"Katakan poinnya jangan basa-basi!" Sentak Jiyong setengah berteriak.

Seunghyun mengulum bibirnya sejenak, ditatapnya Jiyong penuh perhatian. "Ada dua korban meninggal yang ditemukan di Tkp, tidak bisa diidentifikasi karena luka bakar, Daichi membutuhkan sample DNA Dara untuk memudahkan langkah selanjutnya."

Rahang Jiyong menegas dengan usapan kasar diwajahnya sendiri. Ia tak lantas menjawab Seunghyun karena memilih untuk menghisab rokoknya. Dadanya sesak sekalipun Ia yakin bukan gadisnya yang tengah Seunghyun maksud.

Seunghyun tidak memaksa Jiyong agar pria itu segera bertindak, Ia cukup tau diri dengan keadaan yang rumit ini. Jadi lebih baik untuk ikut menikmati rokok sembari menunggu tindakan Jiyong yang masih berusaha menenangkan hati.

Hening melanda ruangan dingin ini. Jiyong masih sibuk menghisap rokoknya, Seunghyun yang terus berkoordinasi dengan Daichi, dan Seungri yang masih sibuk mengumpulkan informasi.

Light in the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang