Happy Birthday

296 32 4
                                    

3am

"Ini data terbaru." Seungri menampilkan list data yang beberapa waktu lalu disinggung oleh Jiyong, pria yang tengah mengisap rokoknya diujung sofa.

"Sepertinya bukan motif bisnis, melainkan kerjasamamu dengan Mr.Choi." Taeyang berujar setelah membaca banyaknya nama dari daftar yang diberikan oleh Seungri.

"Kita hanya perlu menganalis kode sensor yang ditemukan di semak dan tau siapa dalangnya." Seunghyun menambahi setelah meneguk habis bir yang ada ditanganya.

Jiyong memejamkan mata sejenak lalu memperhatikan semua unit yang berkumpul diruang tengah apartemen miliknya. Betapa kemarin dan hari ini sangat menguras emosinya. Tatapan sayu Jiyong tertangkan jelas oleh Daesung, dan dengan otak yang sudah lelah pria kekar itu mendapatkan sebuah ide. "Biar kusimpulkan untuk mengakhiri hari ini." Ucapnya lalu berdiri.

"Keparat itu merusak system Cctv di sekitar lingkungan universitas dan memanfaatkan hal tersebut untuk memanipulasi Tkp, membuat parkiran seolah-olah penuh padahal hanya mobil milik Dara yang terparkir disana, setelah menjalankan aksinya keparat ini mengganti dashcam mobil Dara sehingga kamera tidak merekam apapun, pena yang dimiliki Dara dibawa oleh satu orang yang berputar disekitar Mudeungsan National Park, ada sensor tembak yang dipasang disekitar truck, sensor tersebut menangkap radar manusia yang artinya jika Dara keluar bisa saja dia yang terkena peluru itu." Daesung mengakhiri kesimpulannya dengan mematikan monitor Tv yang menampilkan data-data.

Mino, June, Bi, One dan Bobby hanya mengangguk-angguk kecil sedangkan Jiyong masih setia dengan putung rokok yang mengepulkan asap. "Mino, kau ikut dengan Dara mulai besok. Panggil Mia ke Korea." Seru Jiyong menambahi.

"Ne."

"Lebih baik kau mandi, temani Dara. Kami akan pulang." Seunghyun menepuk Pundak Jiyong pelan sebelum berdiri dan beranjak menuju dapur.




7am

"Iya, aku meninggalkan ponselku bersama Boom."

"Ibu dan Jo Won baru sampai Seoul ? Jadwalku hanya sampai siang hari, aku akan ke apartemen setelah selesai."

"Aku baik-baik saja, terlalu lelah hingga langsung tidur saat pulang."

Kalimat demi kalimat penuh dusta terdengar jelas di telinga Jiyong, pria yang tengah duduk di kursi meja makan. Ia memang tidak sedang melihat Dara yang tengah menerima panggilan dari Kyung Ran melalui ponsel miliknya, gadis itu tengah berbicara di dalam set dapur yang berada dibalik tubuh Jiyong, tapi mendengar kalimat penuh kebohongan dengan nada tenang yang sesekali diselingi oleh tawa ringan membuat Jiyong semakin yakin, bahwa gadis mungil itu pasti ulung dalam hal menyembunyikan perasaan.

Dara kembali dengan satu piring berisi samdwich yang ia sajikan dihadapan Jiyong, setelahnya ia meletakkan ponsel pria itu disebelah piring dan berujar, "Terimakasih."

"Ibu juga ingin menyapamu hari ini, jika kau tidak sibuk datanglah ke apartemenku saat makan siang." Seru Dara sembari menuangkan air mineral ke dalam gelas.

"Aku ada meeting di Gangwon hari ini, aku akan menyapanya nanti." Jelasnya.

Dara mengangguk paham, "Ibumu juga tidak tau-kan tentang kemarin?" Ucap Dara sedikit ragu.

Jiyong menatapnya sejenak dan berkata, "Seperti keinginanmu, hanya kau dan semua unit MADE yang tau."

"Syukurlah." Seru Dara lega. Lebih dari rasa takutnya ia kwatir jika orang lain akan ikut was-was dan mengkwatirkannya. Jadi tadi pagi saat ia terjaga dan mendapati Jiyong, ia berkata pada pria itu, agar kejadian tadi malam menjadi rahasia bagi mereka.

Light in the DarknessWhere stories live. Discover now