È r s h í s ì

836 187 9
                                    

"Makan aja, jambunya enak. Seger, manis lagi."

Junkyu menatap datar Jeongwoo yang memakan buah jambunya dengan lahap. Gak kok, gak, Junkyu itu gak kepingin. Cuman emosi aja denger ucapan Jeongwoo. Jambu yang dimaksud Jeongwoo adalah daging hewan.

"Lo pikir gue bisa makan jambu?!"

"Gak, kan kalau mau. Lagipula di kantin aja lo makan nasi gak papa, masak makan daging gak bisa?" tanya Jeongwoo tak habis pikir, memasukkan dagingnya lagi ke dalam mulutnya sampai tumpeh-tumpeh.

"Aduh, kebelet boker..."

Junkyu dan Jeongwoo kompak menoleh ke arah Yoshi yang baru saja lari ngepirit ke arah semak-semak.

"Demigod bisa berak ye?" tanya Jeongwoo membuat Junkyu depresi.

"Menurut lo bisa kagak?"

"Bisa sih, tapi mungkin gayanya lebih elit."

"Terserah lo dah, capek gue."

"WOI BAUNYA ARGHHH! SIAPA INI YANG EEK?!"

Suara Jihoon menggelegar, ia keluar dari goa dengan menutup hidungnya rapat. Ia berhasil membuat Tn. Jinhwan bangun, namun tak lama  Tn. Jinhwan malah pingsan lagi karena bau tak mengenakkan dari belakang goa. Gak tahu kenapa kok bisa kecium, ya kali karena yang eek demigod.

"GAK ADA!" dusta Yoshi berteriak, padahal dia lagi ngeden juga.

"HIDUNG GUE GAK MUNGKIN BOHONG!"

"OH ITU YANG EEK KAK HYUNSUK!"

"APAAN KOK GUE, GUE AJA DARITADI NGELAMUN!"

Jihoon berdecak, menendang daun-daunan dengan kasar. Ia kesal! Baunya gak enak banget sampai buat perutnya mules, mau muntah.

Gak deng, lebay.

"HUEKKK! ADA YANG KENTUT!"

Ini lagi Mashiho...

"SIAPA YANG KENTUT?!" tanya Mashiho sebal, keluar dari goa dengan raut wajah kesal. Ia celingak-celinguk ke sana ke mari dan mendapati wajah melongo Jeongwoo dan Junkyu.

"KALIAN YA?!" tudingnya tanpa aba-aba.

"Ey, mana ada. Kentutnya werewolf wangi tahu," elak Jeongwoo. Mashiho memicingkan matanya tak percaya. "Coba kentut," suruhnya ingin memastikan.

"ANJERRR GAK GITU JUGAAA."

"BOHONG KAN LO PASTI!"

"GAKK, ISH."

Mashiho mendengus, kemudian menatap Jeongwoo sebal. "Awas lo kentut, besok udah perang. Gak baik bikin sesama tim kalah karena bau kentut lo."

"Astaga... bukan gue, Kak. Gak percaya banget sih lo."

Mashiho tak perduli, ia malah berbalik badan dan meninggalkan Jeongwoo.

Haruto yang sedari tadi mendengarkan keributan dengan seksama terkikik geli, ia berada sedikit jauh dari goa. Pemuda itu tertawa penuh arti.

"Hihihihi, padahal semua baunya berasal dari gue."






































































































































































Little World | Treasure ✔Where stories live. Discover now