S h í j i ǔ

894 188 3
                                    

"Heh, gak usah mikirin Ibu lo terus."

Mashiho tersentak, menemukan Junkyu yang sedang bersender pada pohon di depannya. Mashiho mendengus kemudian mengibaskan tangannya mengusir Junkyu. "Lancang lo baca-baca pikiran orang."

"Hehehe, habisnya seru."

"Kalau gini jadinya gue pingin jadi vampire aja."

"Ck, gak enak tahu! Coba lo suruh minum darah mana mau," kata Junkyu menggelengkan kepalanya heran. Junkyu heran? Mashiho duongkol.

"Heh Painem, gue gak mau karena makanan gue bukan darah. Kalau gue vampire dan darah itu terlihat enak di mata gue, udah pasti gue minum lah."

"Iya juga sih."

"Kak Mashiho."

Mashiho menoleh, menatap Junghwan yang baru saja memanggilnya. "Kenapa?"

"Gue mau ngomong."

"Silahkan."

"Sebenarnya..."

"Jeng jeng jeng jeng jeng jeng!" Junkyu berulah lagi dengan menambah backsound untuk pengakuan Junghwan. Mashiho yang melihatnya jengkel, kemudian menendang bokong Junkyu hingga pemuda itu nyusruk. Itu pura-pura sih, jelas aja vampire ya kali ditendang gak niat gitu dong sampai nyusruk.

"Gue minta maaf," ucap Junghwan tiba-tiba, mengalihkan atensi Junkyu dan Mashiho yang mau gelud lagi.

"Minta maaf kenapa?" tanya Mashiho kepo. Junghwan melipat bibirnya ke dalam sebelum tersenyum canggung. "Kalau aja malam itu gue sama Kak Asahi gak coba nyerang elo, mungkin kejadiannya gak sampai merambat kayak gini."

"Oh gitu ya udah gak p—OH APAAN ANJING?! TERNYATA ELO BERDUA PELAKUNYA?! HEH ELO YA MENTANG-MENTANG WAKTU ITU GUE GAK BAWA SENJATA BISA ASAL NYERANG. YA UDAH SEKARANG AYO BAI ONE SAMA GUE!"

Mashiho mencak-mencak, Junghwan menutup telinganya bising sedangkan Junkyu meringis kasihan. Mashiho menatap Junghwan kemusuhan.

"Maaf, Kak. Seriusan maaf, cuman aura lo emang negatif, gue pikir lo orang jahat, orang jahat loh ya bukan vampire. Aura lo beda sama vampire," kata Junghwan merasa tak enak. Mashiho mengelus dadanya sabar. "Astaga orang kiyomi kayak gue dibilang aura negatif."

"Itu kan karena elo demigod perburuan, dan werewolf salah satu buruan elo, jadi wajar kali," ucap Junkyu nimbrung. Mashiho meliriknya tajam. "Diem deh cacing kremi."

"Eh malah ngatain, asal lo tahu ya. Waktu itu yang nyelamatin elo dari Asahi sama Junghwna itu gue tahu!" seru Junkyu menggebu-nggebu.

"ELO YANG NYELAMATIN?!" kaget Mashiho ngegas.

"IYA!"

"WAH ANJING LO!"

"KOK ANJING?!"

"IYA ANJING, GAYA BANGET LO SOK COOL SAMPAI GAK MAU KASIH TAHU NAMA!"

"YA KALAU GUE KASIH TAHU NAMA IDENTITAS GUE KEBONGKAR DONG! ADUH SI DUGONG, DITOLONGIN BUKANNYA MAKASIH MALAH NGATAIN!"

Junghwan menatap datar Junkyu dan Mashiho yang gelud. Capek... rasanya pingin jedutin kepala kedua pemuda itu ke pohon. Tapi cuman kepingin doang, kesampaian enggak, mana berani Junghwan jedotin demigod sama pangeran vampire.

"Junghwan."

"Apa?"

"Lo werewolf apa?" tanya Junkyu tiba-tiba penasaran.

"Kepo lo!"

"Emang."

Junghwan melirik Junkyu yang memasang wajah kepo, malas juga sih sebenarnya... tapi sepertinya Junghwan bisa ngerjain Junkyu. "Werewolf alpha."

Little World | Treasure ✔Where stories live. Discover now