È r s h í 'è r

873 197 5
                                    

"Lo gak tidur?"

Yang ditanya hanya menggeleng, membuat Yoshi menghampiri Asahi yang hanya berdiam diri, duduk di depan api unggun, anteng.

Yang lainnya sudah tertidur setelah peperangan kecil itu, terutama Jeongwoo, sepertinya pemuda itu lelah sekali. Sampai ngorok tidurnya.

Mana kakinya ditaruh di wajah Hyunsuk, untung Hyunsuk baik hati dan tidak sombong. Kalau gak udah disihir itu sama Hyunsuk jadi anak monyet.

"Kenapa gak bisa tidur?" tanya Yoshi beralih duduk di sebelah Asahi.

Asahi sendiri terdiam cukup lama sebelum akhirnya menjawab, "gue ngerasa banget gak asing sama suaranya." Kedua alisnya menukik tajam, mencoba mengingat namun tak mau mempercayai ingatannya.

"Hah siapa?"

"Jerome...."

"Sahabat lo itu?!" pekik Yoshi terkejut hampir kejungkal, Asahi yang meliriknya mendengus. Reaksi Yoshi lebay sekali menurutnya...

"Kok bisa-bisanya lo mikir gitu?! Gak baik tahu tuduh temen sendiri!"

"Iya.."

"Iya apa?"

"Gue harap gue juga salah ingat," gumam Asahi dengan wajah datar, walaupun begitu Yoshi masih bisa melihat kekecewaan dibalik matanya.

Tentu saja, walaupun Yoshi tidak terlalu mengenal Asahi, ah atau bahkan tidak mengenal Asahi sama sekali sebelum semua ini. Yoshi sering sekali melihat Jerome dan Asahi, berdua, hanya berdua. Kadang kalau pikiran Yoshi negatif, dia mikirnya mereka berdua homoan.

Iya, saking dekatnya.

Dan sepertinya teman Asahi cuman Jerome doang.

"Lo gak papa?" tanya Yoshi kemudian. Asahi hanya mengangguk tanpa arti, sebenarnya kan pertanyaan Yoshi cukup bodoh. Mana ada orang yang baik-baik saja setelah dikhianati sahabatnya sendiri?

"Gue juga pernah dikhianati..." ucap Yoshi tiba-tiba, membuat Asahi menoleh padanya cepat-cepat.

''Ini bukan semacam adu nasib apa gimana, gue pernah dikhianati sama adik gue. Gue gak tahu sih harus nyebut dia adik tiri gue atau adik kandung, Ibu gue nikah lagi setelah ditinggal Ayah untuk ke sana. Dan setelah itu adik gue lahir, dia lucu, kelihatan baik sama gue." Yoshi terkekeh, senyum kecut lalu timbul di wajahnya.

"Tapi ternyata gak gitu kenyataannya, dia khianati gue setelah tahu kalau gue demigod. Dia lempar gue, dia mancing para monster itu untuk tangkap gue sampai akhirnya gue diharuskan masuk camp. Dengan kondisi Ibu gue yang hancur, dan berakhir dirawat di rumah sakit jiwa setelah berhasil nyelamatin gue."

"Gimana perasaannya?" tanya Asahi setelah terdiam cukup lama, Yoshi terkekeh singkat. "Sakit sih, tapi akhirnya biasa aja. Mereka yang berkhianat, bukan gue, bukan karena kesalahan gue."

Ah, benar juga...

Mengapa Asahi yang harus merasa bersalah jika Jerome berkhianat? Toh ini bukan salah Asahi, ia kan tidak melakukan apapun. Asahi kan tidak menyuruh Jerome berkhianat...

"Heh lo berdua, masuk. Gue cium bau gak enak," ucap Yoonbin dengan suara seraknya, pemuda itu baru bangun dari tidurnya, menatap Asahi dan Yoshi dengan datar.

"Bau apa?" tanya Yoshi heran.

"Bau ketek."

"Werewolf gak punya bau ketek."

"Oh... tapi demigod punya kan? Punyalah, ya punya sih pasti."



















































































































































































































Little World | Treasure ✔Where stories live. Discover now