S h í b ā

891 196 6
                                    

Aduh gimana ya, Yedam yang manusia merasa tertohok sekali dengan ucapan penyihir di depannya. Yoonbin meliriknya, mengkodenya untuk menetralkan ekspresi.

Karena dari riset Yoonbin ke Hyunsuk dan Jaehyuk, mereka sensi soal ekspresi orang, ya kayak sensitif lah lihat tampang orang.

"Kak Doyoung bantu gue," kata Jeongwoo maju selangkah, melindungi Doyoung yang wajahnya datar-dayar saja. "Lo harusnya tahu kenapa ada para manusia di sini, apalagi demigod, manusia gak akan berani otak-atik demigod ataupun manusia. Mereka para manusia dan demigod ada di sini untuk nyelamatin kami, dan kami gak akan mungkin meninggalkan mereka," ucapnya tegas. Raut wajahnya terlihat serius sekali.

Haruto yang berada di belakang jadi merasa tersaingi. Apa-apaan Jeongwoo ini?!

"Iya bener tuh," sahut Haruto yang segera dipelototi Hyunsuk. Disuruh diem maksudnya.

Para penyihir tersebut nampak menghela napasnya sebelum akhirnya berbisik satu sama lain, sepertinya berdiskusi.

Oke, baiklah kita beralih pada Junkyu dang sang penyihir kecil saat para penyihir tua ini berdiskusi.

"Nama kamu siapa?" tanya Junkyu memainkan jari anak kecil di depannya yang mungil dengan gemas.

"Eroy."

"Erot???"

"Eroy, budeg," sambar Mashiho yang hendak berlalu mendekat ke arah Yoshi.

"Eroy, kelas berapa?" tanya Junkyu sembari tersenyum. Eroy tersenyum kecil kemudian menggeleng. "Eroy gak sekolah."

"Oh iya..." Tiba-tiba Junkyu menjadi tidak enak, pemuda itu menggaruk tengkuknya canggung.

"Nama kakak siapa?" tanya Eroy berkedip lucu. Rasanya Junkyu pingin uwel-uwel muka Eroy kalau gak inget Eroy ini penyihir. Sekali nangis bisa melayang nyawa Junkyu.

Gak deng, Junkyu gak segampang itu mati.

"Nama aku Kim Junkyu."

"Kim jelek?"

Wajah Junkyu berubah lempeng, pengen maki-maki tapi gak tega. Pemuda itu kemudian tersenyum paksa. "Kak Junkyu."

"Kak Junkyu pangeran ya?" tanya Eroy membuat Junkyu terbelalak. Dari mana anak itu tahu? Wah, pasti wibawa pangeran Junkyu keluar sekarang.

"Kak Junkyu, matanya biru, tapi biru laut. Mirip raja vampire," ucap Eroy kemudian menyentuh pipi Junkyu lalu merambat ke bawah matanya. Eroy tersenyum lebar kemudian menepuk pipi Junkyu. "Pangeran kenapa lari? Pangeran gak mau selamatin dunia aku? Dunia aku udah hilang, Ayah Bunda aku semuanya udah gak ada."

Gemerlap di mata Junkyu meredup, warna matanya kembali menjadi hitam. Hatinya tiba-tiba seperti tertimpa ribuan beton mendengar ucapan Eroy.

"Kenapa bisa?" tanya Junkyu pelan. Eroy nampak tersenyum kecil kemudian menepuk puncak kepala Junkyu dengan pelan. "Tapi pangeran sudah melakukan yang terbaik. Terima kasih."

"Maksud Eroy apa? Kak Junkyu gak ngelaku—"

"Ayah bilang pangeran vampire pergi untuk menyelamatkan dunia yang lain, jadi tidak apa-apa."

Buram.

Penglihatan Junkyu mulai buram melihat wajah Eroy yang tersenyum lebar padanya, namun tetap tidak bisa dibohongi, mata Eroy mempunyai kekecewaan secara tersirat.

Apakah Junkyu salah memilih jalan? Apakah keputusan Junkyu memang salah?

Ia menyelamatkan dunia manusia.

Ia memilih melindungi dunia manusia daripada dunia nya yang memang sudah hancur sejak awal karena kematian Ayah Junkyu. Banyak monster yang berdatangan ke dunia Junkyu dan mulai menghabisi para kaum, Junkyu hanya bisa menyelamatkan sebagian kecil dengan membawanya ke dunia manusia.

Little World | Treasure ✔Where stories live. Discover now