Part 42 [ Eh copot eh copot ]

109 24 0
                                    


>>>

"Sebenarnya aku mau nanya nanya. Tapi kayaknya jangan disini deh. Kamu mau pulang kan? Yuk ku antar."

Y/n yang cukup terkejut saat itupun teringat kata kata dari Yoongi,

”Kalau gue gak jemput lu, lu jangan pergi sama Jaesang ya. Naik bus aja.”

Karena Y/n tidak mau mengecewakan Yoongi, Y/n pun menjawab dengan senyumannya,

"Eum... Maaf. Aku udah pesen taksi online."

Tiba-tiba, ada sebuah taksi lewat di jalan raya yang membentang di samping Y/n yang berdiri dengan Jaesang itu.

"Pak. Taksi." teriak Y/n dan taksi tersebut langsung berhenti.

"Yaudah. Aku ikut kamu pulang ya." ucap Jaesang dan Y/n pun mengangguk dengan terpaksa.

Y/n pun berjalan menuju taksi tersebut dan memulai aktingnya dengan marah pada pengemudi taksi tersebut,

"Gimana sih Pak? Saya udah nungguin Bapak dari tadi loh."

Y/n pun masuk ke taksi tersebut dan pengemudi taksi tersebut langsung bertanya,

"Maksud kamu apa nak? Bapak ada pesenan pelanggan loh."

"Ah udahlah Pak. Nanti saya bayar dua kali lipat." ucap Y/n dan pengemudi taksi tersebut pun mengangguk sambil tersenyum karena Y/n mengiminginya dengan bayaran dua kali lipat.

Sepanjang perjalanan, Y/n selalu menoleh ke belakang mobil dan tampaklah Jaesang yang mengendarai motornya itu.

"Duh. Kenapa Jaesang jadi ngikutin aku sih? Apa yang mau dia omongin coba?" tanya Y/n dengan resahnya karena Jaesang terus saja mengikuti taksi yang ia tumpangi itu.

Y/n terus menghela nafas agar detak jantungnya yang mulai tidak normal itu mereda.

''Duh kok aku jadi takut ya? Aku takut Jaesang mau ngungkapin perasaannya ke aku.'' ucap Y/n dalam hatinya dan Y/n pun membulatkan matanya sambil berkata pelan,

"Eh. Kok aku jadi ge er sih? kan siapa tahu, Jaesang mau ngomongin hal lain. Iih malah ge er."

Sesampainya di depan gedung Apartement tempat tinggal Y/n, Y/n pun bergegas keluar dari taksi yang ia tumpangi itu setelah ia membayar ongkosnya dua kali lipat seperti yang ia janjikan.

Jaesang pun mengikuti Y/n yang sudah masuk ke lobby itu. Y/n sebenarnya sedang berpura-pura tidak tahu jika Jaesang sedang mengikutinya hingga Jaesang pun berlari mengejar Y/n dan Jaesang pun memegang tangan Y/n sambil berkata,

"Y/n~ah. Tunggu!"

Y/n yang sudah menghentikan langkahnya itupun menoleh dan berpura-pura tidak tahu,

"Ah Jaesang. Kok kamu tiba-tiba ada disini sih?"

"Lah. Kan aku udah bilang kalau aku pengen nanya nanya ke kamu." jawab Jaesang sambil sedikit memonyongkan bibirnya dengan raut wajah manjanya pada akhir ucapannya itu dan Y/n langsung dibuat cengegesan karenanya sambil bertanya dengan terpaksanya,

"Oh iya lupa. Mau ngomong disini atau di Apartement aku aja?"

"Di Apartement kamu aja." jawab Jaesang dengan sedikit gugup dan hal itu membuat Y/n semakin takut.

Saat ini, keduanya sudah berada di dalam lift. Berdua, hanya berdua. Tak ada sedikit pun pembicaraan diantara mereka hingga suasana benar-benar sunyi saat itu.

Hingga sampailah di lantai 17. Dimana Apartement Y/n ada disana. Dimulai sejak masuk ke lift  hingga saat ini, ketakutan Y/n jika Jaesang akan menyatakan perasaannya itu masih menyelimuti pikirannya. Bahkan saat in, Y/n terus mencoba untuk mencari topik pembicaraan agar Jaesang melupakan niatnya yang Y/n takutkan itu.

Peka Dong!Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα