Tidak dibutuhkan waktu lama untuk menemukan ada seseorang yang disewa untuk membuka pintu depan rumahnya dan sesaat pintu itu dibuka, rumah ini tidak lagi seperti rumah. Mereka melakukan sesuatu padanya karena bangunan yang berbentuk rumah dari luar memiliki bagian dalam selayaknya sebuah night club, 100% seperti night club. Bah, pasti mereka menyewa party planner dan EO yang sangat luar biasa mahal. Ini sungguh luar biasa!

Seperti yang biasa Kei lakukan saat kita berada di tempat ramai penuh dengan orang asing, ia menarik ku mendekat, di detik ini, aku tidak keberatan, karena sebenarnya, aku sama sekali tidak tahu ke mana tujuan ku, aku tidak tahu kemana aku harus pergi saat aku berada di ruangan yang serupa dengan lautan anak muda. Aku bisa saja terdorong, terjatuh, dan berbagai macam hal lainnya, jadi ya, saat ini aku akan terima saja gestur baik hati Kei ini.

Kei menggiring ku menuju tempat yang tidak seramai ruangan sebelumnya, masih ramai, hanya tidak terlalu ramai. Bagaimana coba mereka bisa.. oh, lupakan, VIP list, tentu saja, temanya adalah night club, pasti ada list-listannya. Tanpa sepatah kata apapun dari dua penjaga, tali merah yang menghalangi jalan di lepas, membiarkan ku dan Kei masuk. Tapi kita tidak tinggal disana, Kei masih menggiring ku ke tempat lain. Aku sudah belajar untuk tidak bertanya ke mana tujuan kita, karena aku tidak akan mendapat jawabannya, selamanya, atau setidaknya sampai saat kita sampai di sana.

Di belakang tali merah sebelumnya, kita dihadapkan pada sebuah lorong dengan ujung pintu kaca yang dibaliknya menunjukkan sebuah ruangan yang sangat luas. Saat kita memasuki ruangan luas itu, aku melihat ada 2 tangga di kiri-kanan ruangan yang terhubung di bagian teratasnya, dan di ruangan yang sama ini, ku tebak adalah tempat di mana pesta yang asli digelar. Jangan salah, situasinya masih pesta liar, hanya saja tidak seliar yang sebelumnya, yang ini lebih terorganisir, dan sepertinya memiliki minuman yang lebih berkualitas.

"Ini adalah contoh dari pesta boros," ucap Kei tiba-tiba

"Kenapa kau berkata begitu?" Tanyaku penasaran

"Lihat saja sekitar mu. Mereka mengadakan 2 pesta, yang satu tipuan.." ucapnya menunjuk ke belakang, "..dan yang satunya lagi tipuan lainnya."

"Jadi di mana yang bukan tipuan?" semakin bingung saja aku saat ini

"Tidak disini," ucapnya santai, "pesta yang sesungguhnya berisi orang-orang membosankan yang tidak begitu tahu cara bersenang-senang karena mereka sudah tua, dan walaupun kita ingin bergabung, kita salah kostum."

"Bagaimana kau tahu ini semua hanya tipuan?" tanya ku curiga

"Ini bukan pesta keluarga Trent pertama yang ku datangi," gumamnya mengangkat bahu

"Jadi di mana wanita yang berulang tahun ini?" tanya ku lagi

"Dia ada di tempat yang kau sebut lautan anak muda," jawab Kei, "atau disini," lanjutnya, "atau di pesta membosankan," ucapnya lagi, "dia bisa ada di mana-mana."

"Ini sungguh tidak berguna, aku membatalkan janji dengan orang hanya untuk digantungkan tidak jelas!" ucap ku kesal

Kei yang tadinya hanya berbicara dengan menoleh, sekarang menghadapkan tubuhnya sepenuhnya ke arah ku. Ia mentertawakan ku, "kalau kau khawatir Matt tidak akan menghubungimu mu kembali karena kau menbatalkan janji dengannya, ku rasa itu mustahil untuk terjadi."

"Jangan sok tahu, Kei!" ucap ku menahan kesal

"Stop menganggap diri mu rendah!" hardiknya, "seperti yang sudah ku katakan, pria menyukai tantangan, dan saat ini, kau adalah tantangan terbesarnya, dia akan mencoba sampai berhasil," jelas Kei, "dan apa kau mau tahu apa targetnya?"

"Okay, pria sok tahu, beritahu apa target dia," balasku sarkastik

"Kau harus menunggu dan mencaritahunya sendiri," balasnya ketus

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang