"Bagaimana dengan sekarang?" tanyanya

"Kenapa tidak?" balas ku mengangkat bahu

Lalu tiba-tiba.. "Kau serius? Kau membuat ku mengajak berkali-kali dan kau semudah itu berkata ya padanya?" Antonio menyahut

"Oops," ucap Jeremy jahil

"Kau mengajak ku untuk kencan," ucapku datar

"Kau mengaku kau lesbian!" ucap Antonio

"Sungguh?" ucap Jeremy menimbrung

"Aku tidak mengaku, kau menyimpulkan sendiri," elak ku

"Kau mengatakan kau menyukai wanita!" ucap Antonio lagi

"Tentu saja, untuk mempunyai teman wanita, aku harus menyukai wanita," balas ku memutar balikan perkataannya

"Kau sungguh mustahil, Ms. Alice!" ucapnya

"Itu yang membuatnya tetap menarik, huh, dude?" ucap Jeremy menepuk bahu Antonio santai

"Siapa kau?" ucap Antonio kepada Jeremy yang terlalu ramah padanya

"Jeremy Livington, seperti wanita taksiran mu ini, seorang pengacara," ucapnya bangga, setelah itu, perjalanan lift turun terdengar sepi, tidak ada yang bicara

Lalu datanglah kejutan lain saat pintu lift terbuka. Kei, dia ada di sini, baru saja akan menaiki lift di saat yang sama lift ku yang baru saja sampai di lantai lobby terbuka. Kurasa menemukan jawaban dari pertanyaan 'apa yang kau lakukan disini?' merupakan ide yang bagus. Syukur saat tiba-tiba Jeremy menjawab pertanyaan suami ku untuk ku, tapi sayangnya, jawaban 'mengunjungi teman lama' menimbulkan pertanyaan lainnya dari Kei, dan itulah saat kebenaran terbuka lebar, pria rambut pirang dengan mata hijau bersama Jeremy Livington ini gay. Oh! Sungguh mengecewakan! Kenapa Jeremy si tampan bermata hijau zamrud harus gay?! Sangat tidak bisa dipercaya. Kenapa pria tampan jaman sekarang kebanyakan gay atau sudah menikah?

Seperti yang dijanjikan, Jeremy mengajak ku minum kopi. Aku belum pernah bergaul dengan seorang penyuka sesama jenis, aku selalu mendapat gambaran kalau mereka yang pria akan terlihat gemulai dan seperti wanita. Tapi Jeremy, dia 100% pria, tidak terlihat sama sekali kecenderungan seksualitasnya. Okay, mungkin ia memiliki selera pakaian yang cukup keren, tapi itu tidak sebagai takaran dia gay, dia bisa saja pria metrosexual, lihat saja Trent, dia jelas tidak gay kan? Tapi Jeremy benar-benar gay! Tidak seperti aku memiliki tolakan dengan kaum LGBTQ+, ini Amerika, negara bebas, dan beberapa wilayah pun telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Yang disesali hanya kuota pria baik-baik untuk wanita sudah berkurang karena mereka berada di tim yang sama dengan ku.

Setelah 3 gelas kopi yang disertai dengan pembicaraan pengacara yang membosankan, aku kembali dalam perjalanan pulang, saat itu sudah sekitar jam 5 sore. Saat aku berangkat tadi, aku tidak membawa mobil, jadi sekarang aku harus menunggu bus untuk datang, lalu entah dari mana, tiba-tiba sebuah mobil melaju cukup kencang melawan arus dan secara telak menabrak 2 mobil tak bersalah yang sedang melaju di jalurnya. Kejadiannya begitu cepat dan saksinya banyak sekali, sejak aku tidak tahu apa yang bisa dilakukan, aku mengambil HP ku dan menelpon 911. Saat semua orang berlari ke tengah jalan untuk melihat atau membantu, aku hanya berdiri di pinggir jalan, aku sudah membayangkan akan banyak sekali hal yang tidak ingin ku bicarakan karena jujur aku sebenernya takut dengan jumlah yang sebanyak itu, hal itu mengingatkan ku pada Bologna saat aku hampir membunuh seorang pria.

Hanya dalam hitungan menit, Ambulance datang dan polisi mulai membarikade tempat kejadian. Orang-orang perlahan dimundurkan dan reporter/jurnalis mulai meliput kejadian. Aku sudah cukup melihat dari kejauhan, jadi aku berjalan pergi dari halte tempat ku berdiri sebelumnya karena tahu tidak akan ada bus yang akan melewati jalan itu dalam waktu dekat, dengan terpaksa aku harus menggunakan kereta. Aku melihat salah satu korbanya, darah mengotori pakaiannya dengan pekat, dia terlihat tidak sadarkan diri, tolong jangan katakan ada korban nyawa dalam kecelakaan ini.

Love Me Not.Where stories live. Discover now