"Diculik?" ucap si seberang tertawa singkat, "tidak, tidak seperti itu sama sekali," lanjutnya kembali normal

"Lalu apa mau mu menelpon ku di jam 1 pagi seperti ini?" ucapku kesal

"Hanya iseng," ucapnya

"Klasik," ucap ku datar, "dengar, aku ada sidang besok, dan aku sangat ingin mendapatkan istirahat yang cukup," lanjut ku

Dan saat itulah aku mendengar suara si pemilik hp samar terdengar di speaker mengatakan sesuatu pada si penelepon lalu berubah jelas di telinga ku "hi, Ali, maaf telah membangunkan mu, silahkan kembali tidur. Semoga beruntung dalam sidang mu besok!"

"Thanks," gumam ku meletakan HP kembali di meja sisi kasur. Sungguh tidak nyaman menjadi orang yang berjenis lightsleeper.

Disaat paginya, aku menemukan ada box kardus biru tiffany dengan pita putih mutiara berukuran sekitar 40x30x10cm tergeletak di bar dapur tempat aku sarapan. Bagaimana tepatnya kardus ini bisa sampai di dalam sini? Apa aku lupa memasang alarm rumah semalam? Tidak, aku sudah mengunci dan memasangnya alarm, aku tidak lupa.

"Pagi!"

"Ah!" ucapku melompat kaget. Wanita jutek kemarin ada disini

"Maaf apa aku mengejutkan mu?" ucapnya tertawa santai, "kotak itu ada di depan pintu saat aku datang tadi pagi," ucapnya menunjuk kotak tersebut, "ditunjukan pada mu," tambahnya

Aku melihat tag yang memiliki nama ku tertulis disana. Mungkinkah ini dari orang terakhir yang ingin aku terima hadiahnya? Tolong jangan.

"Terima kasih," ucap ku padanya

Aku membawa kotak itu ke sofa, menaruhnya di meja dan membuka tutupnya, di dalamnya aku melihat ada sepasang pantsuit berwarna abu-abu yang terlalu mahal untuk standar pakaian kerja ku, jadi ku tebak, Kei lah pemberinya, dia hanya satu-satunya orang yang terlalu banyak uang yang terlalu iseng untuk sampai membeli baju ini. Tapi saat aku menggali di bagian bawah kertas pembungkus, disana ada kartu yang tertulis, 'see you in court'.

What the hell?! Bagaimana ia tahu alamat ku? Tidak nama Kei ataupun aku terdaftar dalam yellow pages. Apa ia semacam penguntit atau sesuatu? Kenapa hidupku sungguh menyeramkan? Aku punya dan mengenal berbagai macam orang yang menyeramkan, masalah dengan mental, ada, penculik, ada, penguntit, ada, pencuci uang, ada, dan ada lagi yang lain.

Bukan aku tidak menghargai pemberian orang, tapi aku tidak suka dengan seseorang yang tidak mengenal ku baik dan sudah berani memberikan aku sesuatu. Itu sama saja seperti berhutang, dan aku tidak suka berhutang, membuat masalah saja soalnya. Aku melipat kembali pemberian itu seperti semula, menutup kotaknya kembali, membawanya, dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Omong-omong, aku masih tidak tahu siapa nama wanita itu.

"Mr. Carlini," panggil ku berjalan cepat

"Ah, Ms. Alice, aku sedang mencari mu," ucapnya melihat diriku yang berjalan cepat ke arahnya

"Sidang mu akan dimulai dalam waktu 15 menit, kau siap?" tanya ku bersiap untuk memberi pep talk seperti yang biasa ku lakukan dengan klien ku yang lain

"Ya," ucapnya melihat ku dari atas ke bawah, "kau suka sepatu?" tanyanya

"Tidak," ucapku berbohong

"Kau selalu memakai sepatu yang berbeda," ucapnya membuat percakapan kecil

"Milik teman serumah ku," sekali lagi kebohongan

"Hmm," ucapnya mengumam, "apa yang kau lakukan setelah sidang ini?" ucapnya santai

"Kemungkinan aku akan pergi bikini wax dengan teman wanita ku," balas ku sesarkastis mungkin, "okay, giliran kita," ucapku cepat dan langsung mendatangi petugas yang memanggil, "Mr. Carlini, kau bergabung?" panggil ku ke arah klien ku yang masih terduduk diam di kursi

Love Me Not.जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें