Part 12 [ Di terima jadi pembantu ]

7 9 4
                                    

Happy Reading~⭐

~⭐⭐⭐⭐⭐~

"Kenapa berhenti?" Tanya Cynla setelah sampai dihadapan ke lima cowok.

Kelimanya terkejut, di datangi seorang cewek di hadapan mereka.

Rela panas-panasan hanya ingin menemuinya, hanya satu kata di pikiran mereka 'Fans?'

Ka-kamu ke-kenapa ke-kemari?" Tanya Langit gugup.

"Ya, ketemu lo, lah! Siapa lagi?" Jawab Cynla santai.

Cynla berlari duluan memutari lapangan, membuat ke lima cowok itu melongo.

Langit tersadar, "apa yang kalian lihat? Satu atau dua putaran lagi selesai!" Ujarnya.

Ke empatnya mengangguk berlari menyusul Cynla dan yang terakhir adalah Langit.

Dari kejauhan, tujuh Pangeran menyaksikan Cynla berlari-lari di lapangan tanpa memakai topi.

"Cewek itu berbeda!" Ujar Kare kagum.

"Ya, berbeda dari pacar-pacar gue temui selama ini!" Lanjut Aron.

"Bahkan dia, tidak takut kulitnya gosong terkena sinar matahari!" Sambung Liam.

"Dia bukan cewek sembarangan!" Ucap Zen.

"Gue rasa dia bukan berasal dari sekolah ini!" Ujar Sran bersuara.

Ke enamnya menoleh ke arah Sran dengan pandangan tanda tanya.

"Emang kalian pernah lihat cewek itu sebelumnya?" Tanya Sran.

"Hari ini kita bertemu dengannya!" Ujar Lintang.

"Berarti, dia murid baru?" Lontar Teren.

"Mungkin." Balas Sran.

"Yuk, kelas!" Ucap Aron berjalan duluan di ikuti yang lainnya.

~✿✿✿✿✿~

"Ngantuk!" Gumam Cynla.

Sekarang Cynla tengah tiduran di sofa ruang tamu.

Razaz, Fajar, Langit, dan Jovan berjalan kearah Cynla, duduk di depannya.

"Jadi, kamu mau lamar kerja jadi pembantu, di sini!" Tanya Razaz.

Cynla bangkit duduk, menatap ke empat Pangeran di depannya, setelahnya mengangguk.

"Kamu yakin!" Tanya Fajar.

Cynla mengangguk lagi.

"Apa kamu bis-"

Brakkk...

Ucapan Jovan berhenti, mendengar gebrakan meja dari Cynla. Membuat keempatnya cowok itu terjengit, kaget.

"Jadi gue tuh, di terima nggak sih?" Tanya Cynla. "Kalo nggak di terima kerja di sini bilang dari awal!"

Setelah mengatakan itu Cynla mengambil tas ranselnya, berjalan keluar pintu utama.

Pandangan mata tertuju pada Fajar.

"Tinggal bilang 'di terima' dua kata aja susah banget!" Celetuk Jovan.

"Iya, Ayuk Jo, kita kejar dia sebelum jauh!" Ajak Langit.

Cynla Pemikat Hati Empat Pangeran CupuWhere stories live. Discover now